7 Tatakrama Dasar Yang Harus Diajarkan Pada Anak Balita
Tatakrama sangatlah penting bagi seseorang, begitupun dalam diri seorang anak. Jika dicermati lebih seksama, ada cerminan pendidikan orangtua yang tersembunyi dalam tatakrama seorang anak. Oleh karena itu, jangan pernah lalai untuk mendidik dan mengajarkan tatakrama kepada anak sejak mereka masih balita.
Ada beberapa tata krama dasar yang mungkin sering lupa untuk dibiasakan pada anak-anak. Padahal, tata krama dan sopan santun adalah salah satu kunci kesuksesan hidup mereka. Anak-anak akan selalu menjadi anak-anak, dan memang tidak ada salahnya untuk membiarkan mereka menjadi anak-anak. Di balik sikap lucu dan lugunya, sopan santun dan tata krama juga sangat penting. Keterampilan sosial tersebut akan membuat mereka memiliki rasa percaya diri saat bergaul dan sukses dalam meraih cita-cita kehidupannya. Lalu apa saja tata krama yang perlu dimiliki oleh anak-anak?
1. Mengucapkan “Permisi” dan “Maaf”
Anak-anak kerap kali menabrak sesuatu ketika berlari atau bersendawa karena kembung atau kekenyangan atau bisa jadi mereka buang angin. Hal ini memang tidak disengaja, tetapi mereka tetap harus berkata maaf jika hal itu memang terjadi apalagi jika terjadi di depan umum. Selain itu anak-anak juga harus bisa “Permisi” bila masuk ke dalam rumah orang lain atau akan lewat ke suatu tempat di mana ada orang yang terlewati.
2. Mengucapkan kata “Tolong” dan “Terima kasih”
Anak-anak tidak hanya perlu diberi perintah sekali, mereka harus mendengar sebuah perintah berkali-kali bahkan sangat memerlukan teladan dari sebuah perintah untuk bisa melakukannya. Jangan heran jika Anda harus berulangkali mengingatkan tata krama yang satu ini kepada anak-anak. Biasakan mereka untuk berkata “Tolong” jika ingin meminta bantuan dan mengucapkan “Terima kasih,” jika telah dibantu atau diberikan sesuatu. Hal kecil yang terlihat sederhana ini mampu membuat Anda bangga jika mereka mampu melakukannya dengan baik.
3. Tidak mencela makanan
Tidak semua makan yang disajikan terlihat indah di mata dan enak dirasa. Terkadang apa yang disajikan terlihat tidak menarik atau terlihat tidak enak. Anak perlu tahu bagaimana tatakrama dan sopan santun saat di meja makan agar tidak menyinggung orang yang telah menyajikannya. Ingatkan mereka untuk bisa mencoba makannya terlebih dahulu, baru bisa memutuskan apakah mereka menyukainya atau tidak. Jika memang tidak menyukainya, maka biarkan tidak perlu dimakan.
4. Merapikan kembali benda-benda yang telah digunakan
Dalam hal ini, agak sulit mengajarkan kebiasaan rapih kepada anak-anak. Bila mereka terbiasa berantakan di rumah, tentunya kebiasaan tersebut juga akan terbawa saat mereka berkunjung ataupun menginap di rumah orang lain. Cobalah menerapkan sistem poin. Berikan 1 poin bila mereka merapikan mainannya, atau kamarnya. Poin tersebut dapat ditukar dengan hadiah setiap akhir pekan, misalnya untuk cemilan sehat kegemarannya, stiker, ataupun benda yang bermanfaat lainnya.
5. Merapikan piring kotor dari meja makan
Sejak dini, ajari anak untuk membawa piring bekas makannya dari meja ke tempat cuci piring. Hal ini akan melatih mereka untuk selalu menjaga kebersihan, kerapihan, kedisiplinan, serta sikap gotong royong dalam keluarga.
6. Tidak menyela pembicaraan
Anak-anak selalu ingin menjadi yang pertama untuk didengar dan diperhatikan. Jika mereka belum mendapatkannya, mereka akan memanggil berulang-ulang sampai kita menoleh ke arahnya atau kea rah objek yang dimaksud. Jika hal ini terjadi kepada Anda, mungkin Anda bisa sedikit membesarkan mata dan berkata, “Sayang, Ibu sedang berbicara dengan orang lain.” Atau mungkin Anda bisa mengajarkan anak-anak sebuah kode bila ingin menyela pembicaraan. Misalnya, ketika Anda sedang duduk bercakap-cakap dengan teman, mereka menghampiri dan meletakkan telapak tangannya ke lutut Anda yang sedang asyik berbicara. Lalu Anda meremas tangannya dengan lembut sebagai tanda agar mereka sabar menunggu gilirannya. Jelaskan kode-kode ini sebelumnya di rumah agar mereka bisa memahaminya dengan baik.
7. Sikap menolong orang lain : membukakan pintu dan mengangkat telepon
Sikap membantu orang lain dapat dibina dari hal paling sederhana, misalnya membantu membukakan pintu bila ada tamu yang datang, atau mengangkat telepon yang berdering bila kita sedang sibuk. Anak-anak paling segan melakukan kedua hal tersebut jika mereka sedang melakukan sesuatu yang mengasyikkan. Untuk melatihnya, mulailah dengan cara memuji orang lain (misalnya kakaknya) yang membukakan pintu untuk orang lain.
Nah itulah 7 Tatakrama Dasar yang harus mulai diajarkan kepada anak sejak dini ya Bunda, semoga ulasan ini bermanfaat!