Covid 19 Serta Pengaruhnya Terhadap Anak Usia Dini dan Anak Usia Sekolah

Anak-anak bukanlah korban utama dari kepanikan akibat Covid-19. Tapi mereka berisiko besar menjadi korban dari pandemi ini. Dan kita harus bersyukur sebagian besar dari korban anak-anak telah terhindar dari efek kesehatan langsung COVID-19 setidaknya sampai saat ini. Krisis ini memiliki efek mendalam pada kesejahteraan anak-anak serta seluruh lapisan masyarakat.

Semua anak, dari segala usia, dan di semua negara, terkena dampaknya, terutama dalam beberapa kasus tertentu berdampak terhadap sosial ekonomi. Dengan langkah-langkah mitigasi yang mungkin secara tidak sengaja lebih berbahaya daripada kebaikan. Ini adalah krisis universal bagi sebagian anak dan mudah-mudahan tidak berdampak seumur hidup terhadap anak-anak.

Efek Negatif Terhadap Anak-Anak

Selain itu, efek berbahaya dari pandemi ini tidak akan terdistribusikan secara merata. Pandemi ini kemungkinan akan menjadi yang merusak bagi anak-anak di negara-negara yang termasuk kategori miskin serta dalam lingkungan atau wilayah yang miskin. Bagi mereka yang sudah berada dalam situasi yang sudah cacat atau rentan secara kesehatan. Sehingga setiap keluarga harus memastikan kwalitas udara yang cukup bagus disetiap rumah. Diperkirakan ada beberapa aspek yang mungkin akan mempengaruhi anak-anak dengan kejadian pandemi Covid-19 ini, diantaranya:

Angka Kemiskinan diperkirakan 42juta hingga 66juta anak dapat jatuh ke dalam kemiskinan ekstrim sebagai akibat dari krisis tahun ini, menambah 386 juta anak yang diperkirakan sudah berada dalam kemiskinan ekstrem pada 2019.

Memperburuk Krisis Belajar

188 negara telah memberlakukan penutupan sekolah di seluruh negeri, hal tersebut akan mempengaruhi lebih dari 1,5 miliar anak-anak dan remaja. Kerugian potensial yang mungkin timbul dalam pembelajaran untuk generasi muda saat ini, dan untuk pengembangan sumber daya manusia yang akan lebih sulit dimasa yang akan datang. Lebih dari dua pertiga negara telah memperkenalkan platform pembelajaran jarak jauh nasional. Tetapi di antara negara-negara berpenghasilan rendah, porsinya akan berada di angka 30 persen. Sebelum krisis ini terjadi, hampir sepertiga dari kaum muda dunia tidak dapat menikmati pola belajar secara digital.

– Ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kesehatan anak:
Kesulitan ekonomi yang dialami keluarga sebagai akibat dari kemerosotan ekonomi secara global dapat mengakibatkan ratusan ribu kematian anak tambahan pada tahun 2020, pandemi ini telah membalikkan keadaan dari 2 hingga 3 tahun terakhir dalam mengurangi kematian bayi dalam satu tahun. Dengan angka yang mengkhawatirkan ini bahkan tidak memperhitungkan layanan yang terganggu akibat krisis, hal tersebut hanya mencerminkan hubungan saat ini antara ekonomi dan kematian, sehingga kemungkinan akan berdampak di bawah perkiraan. Malnutririon yang meningkat diperkirakan akan terjadi terhadap 368,5 juta anak di 143 negara yang biasanya mengandalkan makanan sekolah untuk sumber nutrisi harian yang dapat diandalkan sekarang harus melihat ke sumber lain. Risiko terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan anak juga cukup besar.

Tulisan ini hasil kutipan dari executive summary laporan “The Impact of Covid-19 on Children” UNICEF Perserikatan Bangsa-Bangsa