Hati-Hati! Anak yang Sering Bermain Gadget Alami Gangguan Perkembangan Sensorik Motorik
Gadget, baik berupa smartphone atau tablet kini seolah menjadi pegangan wajib anak. Mereka menggunakannya untuk beragam hal, baik yang positif ataupun negatif. Bahkan, tak jarang orang tua kesulitan untuk menjauhkan gadget tersebut dari tangan si kecil.
Terkait pemakaian gadget oleh si kecil, orang tua harus ekstra waspada. Apalagi, kalau sampai anak mengalami adiksi smartphone dan tablet. Hal itu bisa berakibat pada perkembangan sistem sensorik motorik anak.
Psikolog anak Ratih Zulhaqqi pun mewanti-wanti kepada orang tua agar membatasi pemakaian gadget oleh si kecil. Di waktu yang sama, Ratih juga mendukung langkah pemerintah yang meluncurkan surat keputusan bersama untuk pembatasan pemakaian gadget pada anak.
Ratih mengungkapkan, sejatinya pemakaian gadget pada anak bukanlah langkah yang tepat. Seperti dikutip dari Republika, Ratih mengungkapkan kalau pemakaian gadget oleh anak dapat menimbulkan kerusakan pada proses sensorik, perkembangan, serta stimulasi anak.
Dampaknya pun sangat berbahaya. Anak tidak bisa memfokuskan pikirannya dengan baik. Mereka tak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan satu tugas. Tidak hanya itu, pemakaian gadget juga membuat ikatan antara orang tua dan anak menjadi renggang.
Sebagai buktinya, ketika orang tua menarik gadget dari tangan anak, si kecil akan langsung marah. Oleh karena itu, orang tua perlu menyadari betul mengenai pembatasan pemakaian gadget pada si kecil. Jangan sampai anak terlalu dini dalam menggunakan gadget.
Usia Anak Bebas Gadget
Dia menjelaskan, sejatinya, anak usia antara 0 sampai 2 tahun seharusnya tidak terpapar gadget sama sekali. Rentang usia ini menjadi momen perkembangan sistem sensorik dan motorik anak. Kalaupun anak sudah menginjak usia lebih dari 2 tahun, pemakaian gadget juga harus dibatasi.
Ratih menjelaskan, gadget tak boleh digunakan dengan durasi lama oleh anak. Sekali pemberian, durasinya hanya sekitar 10 sampai 15 menit. Selain itu, orang tua juga harus melakukan pengawasan selama pemakaian gadget.
Setelah anak menginjak usia 13 tahun, pemakaian gadget oleh anak boleh lebih agak dibebaskan. Namun, tentu saja pengawasan orang tua juga menjadi hal yang tak boleh dilewatkan.