Hati-Hati! Ibu Hamil yang Sering Marah Picu Gangguan Kesehatan Pada Bayi Lho
Menjaga kondisi emosional ketika kehamilan menjadi tugas berat bagi setiap ibu hamil. Apalagi, dalam kondisi mengandung, tubuh bunda memperoleh beban yang lebih berat sehingga membuat emosi cepat naik. Namun, perlu bunda perhatikan, kebiasaan marah saat hamil bisa berdampak buruk dan memunculkan beragam gangguan pada janin.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan sebanyak 166 wanita hamil, terlihat bahwa kemarahan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Ibu hamil yang sering marah punya kecenderungan mengalami depresi. Alhasil, janin di kandungan mengalami keterlambatan dalam proses pertumbuhan.
Perlu bunda ketahui, ibu hamil yang marah memproduksi hormon adrenalin dan kortisol berlebih yang kemudian menekan hormon serotonin dan dopamin. Akibatnya, bunda jadi memperoleh gangguan pola tidur. Di waktu yang sama, janin juga berisiko mengalami gangguan kematangan motorik serta sulit dalam mengatasi depresi.
Cara Meredam Kemarahan saat ibu Hamil
Oleh karena itu, ketika memasuki masa kehamilan, bunda perlu menjaga kondisi emosional agar tidak berdampak buruk pada bayi dalam kandungan. Ada beberapa hal yang perlu bunda lakukan untuk melakukan hal ini, yaitu:
1. Bicara dengan sesama ibu hamil. Lewat metode ini, bunda bisa mengeluarkan seluruh uneg-uneg yang dirasakan selama kehamilan. Di waktu yang sama, bunda akan memperoleh dukungan dari sesama ibu hamil.
2. Sediakan waktu istirahat yang cukup. Kurang tidur menjadi pemicu mood yang buruk pada ibu hail. Oleh karena itu, ketika bunda mengalami gangguan tidur di malam hari, ganti dengan pola tidur siang yang cukup.
3. Hindari percakapan yang membuat kesal. Sebagai gantinya, bunda bisa melakukan beragam aktivitas yang positif, misalnya jalan-jalan di sekitar rumah, menjalankan hobi, menonton film, dan lain-lain.
4. Menulis buku harian. Cara ini mungkin terdengar sederhana. Namun, menulis buku harian akan terbukti efektif sebagai metode menuangkan emosi. Buku harian tersebut pun tidak perlu bunda tunjukkan kepada orang lain, cukup sebagai catatan pribadi yang membantu bunda dalam meluapkan perasaan.
5. Peran aktif suami. Hal yang tidak kalah penting, bunda juga perlu mengajak suami agar membantu dalam beragam tugas rumah tangga. Dengan begitu, bunda menjadi tidak terlalu lelah.
Itulah tips yang bisa bunda terapkan agar bisa menjaga emosi tidak meluap-luap selama masa kehamilan. Semoga bermanfaat, ya.