Ibu Hamil Masih Sering Ngemil Mi Instan? Ini Penjelasan Dokter yang Perlu Bunda Ketahui

Mi instan memang menjadi jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya murah, mi instan juga memiliki beragam rasa yang bisa menggugah selera. Tak heran kalau pencinta mi instan pun beragam, mulai dari anak kos hingga ibu rumah tangga.

Kecintaan terhadap mi instan itu pun memang sudah sangat tinggi. Salah satu contohnya adalah ketika seorang ibu hamil yang doyan ngemil mi instan. Namun, apakah kebiasaan ini bakal menimbulkan dampak yang berbahaya terhadap janin dalam kandungan?

mi instan ibu hamil

Selain kedua zat tersebut, konsentrasi garam yang tinggi pada mi instan juga harus menjadi perhatian lain. Terlalu banyak mengonsumsi garam bisa berdampak fatal pada ibu hamil, terutama kalau mengidap penyakit tekanan darah tinggi.

Penjelasan Dokter Terhadap Dampak Konsumsi Mi Instan Pada Ibu Hamil

Terkait permasalahan ini, kita tentu saja harus melihatnya dari kacamata medis. Dokter spesialis kandungan di RSIA Brawijaya Jakarta Selatan, dr Benny Johan Marpaung Sp.OG memiliki jawabannya.

Seperti dikutip dari situs The Asian Parents, dr Benny mengungkapkan kalau seorang ibu hamil harus benar-benar memperhatikan gizi makanan yang dikonsumsinya. Dia mengingatkan, asupan gizi tinggi diperlukan bagi ibu hamil untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Lalu, apakah mi instan termasuk makanan yang mengandung gizi tinggi? Terkait hal ini, dr Benny mengungkapkan kalau mi instan punya kandungan yang cukup berbahaya bagi janin. Kandungan tersebut adalah keberadaan zat pengawet serta bumbu penyedap.

dr. Benny mengatakan, dua zat tersebut bisa menimbulkan dampak negatif pada tubuh si kecil. Kalau kesulitan dalam menghentikan konsumsi mi instan selama kehamilan, tidak ada salahnya untuk melakukan pembatasan. “Sebaiknya hanya satu bulan sekali,” ujarnya.

Meski begitu, hingga saat ini memang tidak ada studi secara khusus yang memperlihatkan dampak berbahaya dari konsumsi mi instan pada ibu hamil. Namun, untuk tindakan preventif, pastikan bunda untuk meminimalan pemakaian bumbu pada mi instan. Selain itu, selalu gunakan air yang baru untuk setiap kali memasak mi. Bukan menggunakan air bekas rebusan yang kemudian dipakai kembali.