10 Pola Asuh Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak
Banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak, salah satunya adalah faktor lingkungan. Lalu bagaimana pola asuh yang tepat agak anak bisa tumbuh cerdas?
1. Ikuti minat anak
Beri dukungan penuh pada hal-hal yang anak sukai, jika perlu Anda ikut andil dalam kegiatannya. Gali potensi luar biasa yang ada dalam diri sang anak.
2. Berikan fasilitas dan kesempatan
Tuturkan tentang dunia dan seluruh aspek kehidupannya agar ia mampu berpandangan terbuka ketika dihadapkan pada hal-hal baru sesuai perkembangan usianya.
3. Bebaskan anak bereksplorasi
Dorong anak mengeksplorasi lingkungan yang ingin dikenalnya, misalnya mengajaknya menyusuri sungai, belajar tentang sifat air yang mengalir dari tempat tinggj ke tempat rendah, dan lain sebagainya. Lingkungan adalah sarana yang tepat bagi anak untuk belajar berbagai macam hal, sehingga kegiatan mengeksplorasi di alam terbuka akan memicu anak bergerak aktif dan selalu ingin tahu.
4. Bacakan aneka buku pengetahuan
Selain berusaha mendorong minat baca anak, dengan buku anak akan berusaha mencoba menyerap pengetahuan yang ada di dalamnya. Hal ini sangat baik untuk proses perkembangannya, kebiasaan membaca buku juga bisa menjadi perantara ikatan batin Anda dengan si kecil.
5. Menjadi teladan yang baik
Anak akan selalu meniru apa yang dilihat dan didengarnya, orang terdekat yang akan ditirunya adalah orangtuana sendiri. Jadi, berusahalah menjadi role model atau panutan yang baik dalam seluruh aspek kehidupan. Tunjukkan minat Anda sebagai orangtua yang ingin selalu belajar dan temukan hal-hal menarik dan kretif bersama anak. Jangab lupa, contohkan anak untuk hidup sehat, sikap menghargai serta berempati kepada setiap keluarga, oranglain dan makhkuk hidup seperti tumbuhan dan binatang.
6. Ajak anak berkomunikasi
Anda dapat mulai melakukannya dengan bertanya apa yang sedang dikerjakannya, lalu selanjutna Anda bisa mengembangkannya dengan menggali jawaban dan pendapat anak akan berbagai hal. Ajukan saja beberapa pertanyaan yang memancingnya untuk memberikan jawaban.
7. Tingkatkan kesempatan bersosialisasi
Anak membutuhkan kegiatan bersosialisasi seluas-luasnya untuk memperkaya pengalaman emosionalnya, serta sebagai sarana ajar dalam berekspresi. Pengalaman emosional yang diperolehnya sangat berpengaruh terhadap pembentukan jalinan antar sel-sel saraf pada otaknya.
8. Berikan kesempatan anak dalam mengambil keputusan
Biasakan dan latih anak untuk belajar mengambil keputusan, hal ini berpengaruh terhadap proses belajar mengenai sebab-akibat serta tanggung jawab. Melatihnya dalam mengambil keputusan juga akan memicu anak belajar berpikir analitis dengan merangkaikan apa saja yang sudah dipelajari dan dipahaminya.
9. Cukupi kebutuhan gizinya
DHA, nutrisi untuk otak yang berfungsi terbukti berperan aktif dalam perkembangan otak anak pada periode emasnya. Berikan jenis makanan kelompok brain food, seperti makanan yang mengandung sumber protein untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, berpikir dan kewaspadaan.
10. Jaga kesehatannya
Olahraga dan kegiatan fisik tidak hanya membuat tubuh anak sehat, namun juga akan membuatnya cerdas! Selain sirkulasi oksigen, gula dan zat gizi menjadi lancar ke seluruh tubuh dan otak, kegiatan fisik juga akan memicu produksi hormon untuk sel saraf (nerve growth factor). Dengan tubuh sehat, anak memiliki kesempatan luas untuk belajar berbagai hal serta lebih optimal dalam mengeksplorasi potensi kecerdasan dalam dirinya.