4 Tips Penyelesaian Konflik dan Masalah dengan Anak
Berkonflik dengan anak sudah menjadi hal yang biasa. Namun, tak semua orang tua memiliki kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan anak secara baik. Bahkan, tak jarang penyelesaian masalah dilakukan dengan pemaksaan atau malah kekerasan.
Oleh karena itu, orang tua perlu memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan konflik dengan anak. Ada 4 saran yang diberikan oleh profesor psikologi dari Harvard Medical School, Daniel Shapiro. Empat saran tersebut adalah:
1. Jangan sampai vertigo
Hal pertama yang perlu bunda perhatikan, jangan sampai mengalami ketegangan emosional. Ketegangan inilah yang oleh Shapiro disebut dengan vertigo. Tandanya, bisa diketahui dengan mudah, yakni munculnya rasa sakit di kepala.
Agar vertigo tak muncul, bunda bisa memilih untuk tidak terjebak ke dalam konflik. Oleh karena itu, bunda dapat menjauhkan diri dari masalah sejenak. Sempatkan waktu untuk bersantai atau membaca novel.
2. Menghargai perspektif anak
Saran kedua dari Shapiro adalah selalu memperhatikan perspektif anak. Apalagi, dalam usia mereka, si kecil kerap memiliki pikiran bahwa ada ketidak adilan yang mereka terima, terutama ketika mereka memiliki adik atau kakak.
So, bunda harus mendengarkan ocehan yang dilontarkan oleh si kecil. Dari situ, bunda pun bisa mendapatkan pandangan anak terhadap kondisi keluarga.
3. Memberikan hak otonomi kepada anak
Orang tua juga perlu memberikan hak kepada anak untuk mengambil keputusan sendiri. Bunda memang perlu menetapkan jadwal sehari-hari bagi anak. Misalnya, waktu makan, waktu tidur, waktu bermain, dan lain-lain.
Namun, bunda juga bisa memberikan waktu ekstra kalau anak ingin bermain lebih banyak. Kalaupun menolak, bunda juga perlu memberikan penjelasan yang logis dan bisa diterima oleh anak.
4. Hindari konflik yang sama
Terakhir, bunda harus mencoba menghindari pola konflik yang sama. Misalnya, ketika seorang kakak menggoda si kecil sampai menangis, dan bunda mengatakan, “Kakak, sudah berhenti!”. Kejadian seperti ini bakal terus berulang, bukti kalau kata-kata bunda diabaikan anak. Di sini, bunda harus memiliki solusi lain dalam menghadapi konflik tersebut.
Dengan mengikuti 4 saran ahli psikologi tersebut, konflik dengan anak bisa diselesaikan dengan tanpa harus menggunakan kekerasan, baik verbal apalagi fisik. Duh, jangan sampai deh.