6 Jenis Permainan Tradisional Anak Yang Hanya Ada di Bulan Ramdhan
Bulan Ramadhan memang menjadi bulan yang spesial khususnya bagi umat muslim. Tak hanya soal ibadah, di bulan ini hampir segala bidang ikut andil dalam meramaikan bulan Ramdhan. Salah satunya adalah jenis permainan yang umumnya dilakukan oleh anak-anak.
Di jaman sekarang mungkin tak banyak lagi anak-anak yang memainkan permainan tradisional tersebut. Nah, penasaran permainan apa saja yang biasanya hanya ada di bulan suci Ramadhan ini? Berikut uraiannya.
1. Lompat Tali
Jaman dulu, anak-anak sering menghabiskan waktunya menunggu buka puasa sambil bermain lompat tali yang dibuat dari rangkaian karet gelang sepanjang kurang lebih 1-2 meter. Karet gelang dianyam sedemikian rupa hingga membentuk tali yang panjang. Pemain untuk jenis permainan ini minimal 3 orang, karena harus ada 2 orang yang memegang tali karet dan 1 orang sebagai sang pelompat.
2. Monopoli
Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran property dalam sistem ekonomi yang disederhanakan. Setiap pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.
Permainan ini standarnya dimainkan oleh 4 orang, bisa itu individu ataupun bermitra 2 lawan 2. Permainan ini adalah permainan seru yang cukup menyita banyak waktu, dan secara tidak langsung permainan ini mengajarkan kita berbisnis serta menyusun strategi. Permainan ini biasanya hanya ada di bulan Ramadhan.
3. Bermain Layangan
Di bulan Ramadhan biasanya anak-anak bermain layangan dari pagi hingga sore, ramainya mereka bermain mulai dari jam 3 sore menjelang buka puasa. Meskipun saat ini layangan bisa dimainkan di luar bulan Ramadhan, momen bermain layangan di bulan Ramadhan tetap terasa istimewa karena sambil ngabuburit menunggu bedug tiba.
4. Bermain Lodor/Meriam Bambu
Memasuki bulan ramadhan, biasanya banyak yang menjual kembang api & petasan.Namun tahukan Anda bahwa lahirnya kembang api dan petasan berasal dari permainan tradisional Lodor/Meriam Bambu. Di era 80-90an terutama di masa sekolah dasar, untuk mengisi waktu luang liburan puasa biasanya anak-anak dan remaja memainkan meriam bambu.
Sesuai namanya meriam bambu ini terbuat dari bambu sekitar 3 meter yang d bobok sekat sekat ruasnya sehingga jadi mirip pipa bambu saja. Di bagian ujung bawah ruasnya tidak di bobok, hanya dibuat lubang untuk mengisi minyak & memasukkan sumbu api. Cara memainkan meriam bambu diletakkan miring sekitar 45 derajat seperti meriam,setelah minyak tanah dimasukkan, lalu disulut oleh a[i. Dan efek suara ledakan pun mulai terdengar.
5. Petasan dan Kembang Api
Saat bulan Ramadhan biasanya mulai banyak para penjual yang menjual petasan dengan beragam jenis petasan dari petasan roket sampe petasan pop. Biasanya i setelah selesai shalat tarawih anak-anak berkumpul untuk bermain petasan. Meskipun saat ini petasan sudah bisa ditemui selain di bulan Ramadhan untuk perayaan-perayaan lain, tapi awal mula ramainya petasan hanya ada di bulan Ramadhan saja. Saat ini petasan sudah mulai diperketat penjualannya karena sangat membahayakan khususnya anak-anak di bawah umur.
6. Teka Teki Silang
Salah satu permainan yang populer di bulan Ramadhan lainnya adalah mengisi buku Teka Teki Silang (TTS). Buku ini biasanya mulai ramai diperjual belikan di bulan Ramadhan saja. Kini semakin berkembangnya teknologi, TTS sudah bisa ditemui secara online, tidak berwujud seperti halnya buku. Dan untuk mendapatkan buku TTS ini kini cukup sulit meski di beberapa Koran masih ada yang menyisipkan permainan ini dengan iming-iming hadiah yang menarik.
Dari keenam permainan tradisional di atas, mana yang sering kamu mainkan sewaktu kecil dulu? Apakah permainan ini kamu wariskan kepada saudara dan adik-adik kecilmu? Yuk, lestarikan permainan tradisional ini agar tidak musnah dimakan waktu dengan membagikan ilmunya kepada adik-adik tercinta!