9 Alasan, Kenapa Anak Tantrum dan Sering Marah-Marah Merupakan Tanda yang Positif

Gejala tantrum yang membuat anak sering marah-marah tanpa sebab kerap membuat para orang tua kelabakan. Bahkan, tak jarang orang tua pun turut emosi karena perilaku anaknya tersebut. Namun, siapa yang menyangka kalau para praktisi dunia menganggap tantrum pada anak sebagai hal normal, bahkan termasuk positif.

tanda positif tantrum

Setidaknya terdapat 9 alasan kenapa mereka mengklasifikasikan tantrum sebagai tanda yang positif pada anak, yakni:

1. Stres lebih baik diungkapkan, tidak dipendam

Tantrum muncul karena stres pada anak. Menangis dan marah-marah merupakan cara mereka dalam menunjukkan stres tersebut. Menariknya, air mata ternyata berguna dalam menurunkan tekanan darah serta meningkatkan perkembangan emosi.

2. Menangis sebagai cara pembelajaran

Tangisan pada anak bisa dijadikan sebagai pemicu mereka untuk mau belajar. Apalagi, belajar bagi balita merupakan hal yang sangat penting, ibarat napas. Tangisan pun menjadi salah satu proses pembelajaran yang harus mereka hadapi.

3. Membuat anak tidur lebih lelap

Dampak dari tindakan marah serta menangis kerap membuat anak bisa tidur dengan lelap. Hal ini penting bagi mereka, sehingga bisa beraktivitas dengan lebih baik esok harinya.

4. Membuat anak belajar menerima penolakan

Tidak semua permintaan anak harus dipenuhi. Oleh karena itu, jangan selalu memenuhi permintaan anak ketika mereka tengah tantrum. Ajak mereka untuk belajar, mana hal yang boleh dan tidak diperbolehkan.

5. Salah satu bentuk komunikasi anak

Tantrum juga menjadi ekspresi komunikasi anak kepada orang tuanya. Misalnya, saat mereka tidak suka mengenakan kaus kaki warna putih, kue yang tidak utuh, dan lain-lain.

6. Tantrum mendekatkan anak kepada orang tua

Tantrum juga bisa menjadi sarana untuk lebih mendekatkan anak kepada orang tua. Tidak percaya? Coba, deh perlakukan anak yang tengah tantrum dengan sabar. Jangan emosi.

7. Tantrum membantu perilaku anak di masa mendatang

Tantrum juga berguna sebagai metode anak dalam belajar bersikap, terutama untuk jangka panjang.

8. Kalau tantrum berlangsung di rumah, kecil kemungkinan hal serupa terjadi di tempat umum

Anak memiliki kecenderungan saat mengekspresikan emosinya. Usahakan kebiasaan tersebut hanya terjadi di dalam rumah. Caranya, bunda bisa lebih memberikan perhatian saat mereka ‘ngamuk’ di rumah.

9. Tantrum bisa menjadi penyembuh bagi orang tua

Tantrum juga bisa menjadi sarana penyembuh untuk para orang tua. Mengingatkan bagaimana ketika mereka bersikap seperti itu ketika masih kecil, saat dalam buaian ibu.