Alasan Dibalik Berubahnya Warna Pada Tubuh Bunglon

chameleonBunglon atau londok (bahasa Sunda) terkenal dengan kecerdikan dan keindahannya dalam mengubah warna kulit tubuhnya sesuai habitatnya. Namun, tahukah Anda apa yang menjadi rahasia bunglon sehingga bisa mengubah warna tubuhnya? Mungkin Anda tidak pernah membayangkan sebelumnya, karena yang selama ini kita tahu bahwa bunglon mengubah warna kulitnya sesuai habitat di mana ia sedang berada. Apakah di batang pohon hingga membuat warna tubuhnya menjadi coklat? Atau berada di dedaunan yang membuat corak tubuhnya menjadi hijau seperti daun?

Hewan reptil ini memiliki berbagai marga, yaitu Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes. Mereka bisa mengubah warna kulitnya dari warna-warna cerah seperti hijau, kuning, abu-abu terang menjadi warna yang lebih gelap, bisa menjadi kecoklatan atau kehitaman. Bahkan bunglon suku Chamaeleon memiliki kehebatan dalam mengubah warna tubuhnya menjadi sangat indah dan mengagumkan dibanding dengan bunglon suku Agamidae. Pigmen pada lapisan kulitnya lah yang menjadi faktor bunglon tersebut mampu mengubah warnanya. Meskipun memiliki kemampuan dalam mengubah warna tubuhnya, bunglon tidak bisa mengubah kulitnya ke semua warna melainkan hanya kepada warna-warna tertentu saja.

Anggapan kita mengenai bunglon yang mengubah warna tubuhnya karena faktor habitat dan sebagai cara untuk mengecoh musuh, ternyata tidak sepenuhnya benar. Ada alasan tersendiri di balik semua itu, dan National Geographic telah memberikan penjelasannya mengenai hal ini. Berikut adalah alasan dibalik berubahnya warna kulit tubuh bunglon yang mungkin belum Anda ketahui.

Sinar Matahari

Seekor bunglon Chameleon yang memiliki warna corak tubuh coklat, akan mengubah warnanya menjadi hijau saat ia sedang berjemur di bawah sinar matahari. Seperti yang kita pernah pelajari waktu duduk di bangku sekolah dasar, kita pernah belajar mengenai proses fotosintesis pada tumbuhan. Warna hijau pada daun mengandung klorofil yang akan sangat membantu pada saat proses fotosintesis dalam menyerap energi dari cahaya matahari. Sama halnya dengan tumbuhan, seekor bunglon Chameleon akan mengubah warna tubuhnya menjadi hijau untuk memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat.

Perubahan suhu

Perubahan suhu dari hangat menjadi dingin ternyata cukup membuat bunglon Chameleon mengubah warnanya menjadi lebih gelap. Ada teori yang mengatakan bahwa segala sesuatu akan terlihat berwarna ketika dia memantulkan cahaya, semakin sedikit cahaya yang dipantulkan maka akan menimbulkan warna yang semakin gelap. Oleh karena itu, warna gelap akan menyerap cahaya lebih banyak sehingga secara langsung akan menyerap panas lebih banyak pula dari cahaya yang diterimanya. Itulah mengapa bunglon akan mengubah warna tubuhnya menjadi warna yang gelap seperti hitam untuk memaksimalkan penyerapan panas saat suhu di sekitarnya terasa dingin.

Mood

Bunglon Chameleon yang ditantang oleh chameleon lainnya bisa berubah warna menjadi merah kekuningan, bahkan bunglon yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenisnya akan menunjukkan perubahan warna yang sangat cantik dan mengagumkan. Warna tubuhnya bisa berubah menjadi ungu, biru dan kemerahan, perubahan warna tersebut berfungsi untuk menarik perhatian lawan jenisnya.

Faktor Sel-sel Warna

Bunglon ternyata memiliki sel-sel warna di bawah permukaan kulitnya yang transparan. Di bawah lapisan kulit tersebut terdapat dua lapisan sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning atau juga bisa disebut dengan chromatophores. Di bawahnya lagi terdapat lapisan sel yang mampu mereflesikan warna biru dan putih, lalu di bawahnya lagi terdapat lapisan melanin untuk warna coklat seperti yang dimiliki oleh manusia.