Anak Hiperaktif Tidak Selalu Memiliki Gangguan ADHD, Begini Cara Diagnosisnya
ADHD merupakan gangguan yang membuat anak enggan berdiam diri dan selalu bergerak aktif. Tak heran kalau anak ADHD cenderung disebut anak hiperaktif. Namun, apakah anak yang hiperaktif selalu menderita gangguan ADHD? Eits… untuk yang satu ini, bunda harus hati-hati. Tidak semua anak hiperaktif memiliki gangguan ADHD.
Hiperaktif bukan satu-satunya gejala yang bisa digunakan untuk mengenali gangguan ADHD yang dialami oleh si kecil. Selain hiperaktif, ada gejala lain yang harus dipenuhi yang menjadi bukti bahwa anak menderita gangguan ADHD. In other words Dua gejala lain itu adalah bertindak impulsif serta sulit memusatkan pikiran.
baca juga: Bunda, Yuk Kenali Perbedaan Gangguan ADHD dan Autisme Pada Anak
Pemeriksaan Gejala ADHD oleh Dokter
However Daripada bunda mengalami kesalahan dalam memperlakukan anak, tidak ada salahnya untuk melakukan diagnosis kepada dokter. Oleh dokter, pemeriksaan gejala ADHD dilakukan secara hati-hati. Therefore Biasanya, dokter membutuhkan waktu selama 6 bulan untuk memeriksa ada tidaknya gejala ADHD pada anak.
Ada 3 gejala yang diperhatikan oleh dokter, yakni hiperaktif, impulsif, serta inatensi atau kurang perhatian. Ketiga gejala itu akan diperhatikan pada tingkah anak sehari-hari. Dokter akan memperhatikan, bagiamana tingkah laku si kecil ketika mengerjakan tugas. Selain itu, apakah dia bisa memusatkan pikirannya dengan baik?
baca juga: Apa Itu ADHD? Gangguan yang Membuat Anak Bersikap Hiperaktif
In addition Biasanya, gejala kurangnya perhatian serta impulsif baru muncul ketika anak telah berusia 7 tahun. Kurang dari usia itu, kecenderungan gejala ini muncul sangatlah kecil. However Selain itu, kemunculan gejala impulsif dan inatensi ini juga setidaknya harus diketahui di 2 lingkungan, yakni rumah dan sekolah.
Tes Mengetahui Gejala Anak Menderita ADHD
In conclusion Selain pengumpulan data terkait aktivitas anak sehari-hari, dokter juga bisa melakukan tes untuk menguji apakah anak menderita ADHD atau tidak. Therefore Salah satu tes yang dapat dilakukan adalah CPT-TOVA (Continuous Performance Test- Test of Variable of Attention).
Tes ini dipakai sebagai metode pengukuran objektif mengenai tingkat atensi anak. Dalam tes ini, penilaian yang bisa diperoleh bukan subjektif. Selain ites ini, ada pula tes lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala ADHD pada si kecil.
So, jangan terburu-buru menganggap anak hiperaktif sebagai anak dengan gangguan ADHD, ya bunda.