Banyak Makan Jengkol, Ternyata Bahaya Lho!

jengkol, resep semur jengkol, semur jengkol, bumbu semur jengkol, cara memasak semur jengkol, rendang jengkol, resep rendang jengkol, bumbu rendang jengkol, resep semur, bumbu semur, cara menghilangkan bau jengkol, cara membuat semur jengkol, resep jengkol, cara memasak jengkol, resep jengkol balado, jengkol balado, manfaat pete bagi kesehatan, pohon jengkolApakah Anda termasuk salah satu penggemar makanan yang terkenal dengan baunya, si “Jengkol” ini? Jika iya, hati-hati lho… ternyata banyak makan jengkol memungkinkan Anda terkena berbagai masalah kesehatan. Di Indonesia sendiri, jengkol memang memiliki banyak penggemar. Biji jengkol ini biasanya diolah dalam berbagai macam makanan, seperti emping, semur, sambal goreng, rendang, urap hingga dimakan mentah-mentah.

Banyak yang bertanya apa manfaat petai dan apa manfaat jengkol atau khasiat jengkol apa sih? Karena alam tidak mungkin tercipta sesuatu tanpa manfaat. Jengkol memang memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik, seperti vitamin A, vitamin B, kalsium, zat besi dan fosfor yang baik untuk tulang. Dengan kandungan-kandungan nutrisi yang dimilikinya itu, jengkol bisa dikatakan mampu mempercepat penyembuhan luka, menurunkan tekanan darah tinggi dan juga sederet manfaat lainnya. Meskipun demikian, jengkol ini ternyata memiliki kandungan senyawa asam jengkolat yang bisa menyebabkan keracunan jika terakumulasi terlalu banyak di dalam tubuh. Apa sajakah masalah kesehatan yang muncul jika Anda banyak memakan jengkol?

Keracunan Jengkol

Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang bisa mengalami keracunan jengkol, di antaranya daya tahan tubuh seseorang, keasaman lambung, jumlah jengkol yang dikonsumsi, usia biji jengkol, dan cara memasaknya. Mengonsumsi jengkol secara mentah-mentah atau dalam keadaan setengah matang bisa memberikan potensi risiko terjadinya keracunan jengkol, karena asam jengkolat yang terkandung pada jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.

Gejala Keracunan Jengkol

Biasanya, seseorang akan menunjukkan gejala keracunan jengkol pada 5-12 jam setelah mengonsumsi jengkol. Gejala yang timbul bisa berupa nyeri perut, muntah, nyeri saat berkemih, serta adanya darah pada urin. Jika hal ini berlanjut terus-menerus, dapat mengakibatkan gagal ginjal yang ditandai dengan tidak keluarnya air kemih atau air kemih yang keluar dengan jumlah yang sangat sedikit.

Mengatasi Keracunan Jengkol

Keracunan asam jengkolat ringan hanya menimbulkan nyeri pada pinggang dan nyeri pada peru, hal ini dapat diobati dengan meminum air yang banyak serta pemberian natrium bikarbonat hingga gejala terasa hilang. Sedangkan bila Anda mengalami gejala keracunan berat seperti tidak bisa berkemih, air kemih berwarna merah, atau tidak bisa minum maka penderita perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Untuk mencegah terjadinya keracunan akibat mengonsumsi jengkol, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Hindari mengonsumsi jengkol pada saat perut kosong (sebelum makan) dan/atau jangan disertai makanan/minuman lain yang bersifat asam.
  • Hindari mengonsumsi jengkol dalam keadaan mentah. Sebaiknya jengkol dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi agar kandungan asam jengkolatnya berkurang. Jengkol mentah mengandung asam jengkolat lebih banyak daripada jengkol yang sudah dimasak.
  • Sebelum dimasak, biji jengkol dapat ditanam dahulu di dalam tanah agar kandungan asam jengkolatnya berkurang (sepi).
  • Jangan mengonsumsi jengkol secara berlebihan, terutama bagi Anda yang memiliki gangguan ginjal.