Bartolomeo Cristofori – Penemu Alat Musik Piano
Piano adalah sebuah alat musik yang dimainkan dengan jemari tangan oleh seorang pemain piano yang disebut dengan pianis. Piano menjadi salah satu alat musik terfavorit yang sangat digemari masyarakat. Keindahan yang dihasilkan dari suara piano serngkali dihubungkan dengan suasana romantis, apalagi jika dilengkapi dengan kepiawaian pianis dalam memainkan setiap nada pada tuts piano. Tahukah Anda, siapa yang menemukan alat musik romantis Piano ini?
Dialah Bartolomeo Cristofori, ia diakui sebagai pencipta alat musik piano di antara berbagai perdebatan mengenai siapa penemu pertama piano. Sekitar tahun 1700, untuk yang pertama kalinya Cristofori membuat alat musik yang kemudian dikenal dengan nama piano. Alat musik ciptaannya ini awalnya hanya memiliki suara 4 oktaf, bahkan seorang jurnalis bernama Scipione Maffei sampai menggambarkan alat musik itu sebagai gravecembalo col piano e forte, yang berarti harpsichord dengan papan tuts lembut yang bersuara keras. Semua alat musik ini awalnya disebut sebagai pianoforte, namun akhirnya alat musik ini hanya disebut sebagai piano saja.
Dilansir dari Wikipedia, piano terlahir dari keinginan menggabungkan keindahan nadanclavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat ini mendorong Marius asal Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717) dan Cristofori dari Padua, Italia (1720). Dari ketiga tokoh ini, hanya Bartolomeo Cristofori yang berhasil menciptakan alat musik ini secara lengkap dan utuh. Dan dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine – kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici – inilah piano modern berakar.
Dalam sejarahnya, piano ternyata bukan satu-satunya alat musik yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan cara dipukul, alat musik dengan cara kerja yang sama telah ada sejak 1440. Sekitar pertengahan abad XVII, piano dibuat dengan beberapa bentuk, salah satunya menyerupai desain harpsichord dengan dawai menjulang. Namun John Isaac Hawkins kemudian memodifikasi letaknya menjadi sejajar dengan lantai. Seiring dengan banyaknya tuntutan instrumen musik yang lebih ringan, terjangkau dan memiliki sentuhan yang lebih ringan, akhirnya para pembuat piano Jerman membuat piano persegi yang kini banyak mendominasi penggunaan piano di rumah.
Di awal masa kemunculannya, rangka senar piano menggunakan rangka kayu dan hanya bisa menahan tegangan ringan dari senar, hal ini tentu saja membuat gedung-gedung konser menjadi harus menyesuaikan untuk memiliki ukuran lebih besar. Dengan alasan tersebut serta kurang memadainya suara piano, mulailah dibuat rangka piano dari besi. Sekitar tahun 1800, Joseph Smith asal Inggris, membuat sebuah piano dengan rangka logam seluruhnya. Inovasi piano buatannya ternyata mampu menahan tegangan senar dengan sangat kuat sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras dan nyaring. Tahun 1822, Erard bersaudara kemudian mematenkan double escapement action yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Setelah hanya memiliki 4 oktaf, dalam perkembangannya piano bertambah memiliki 5 oktaf dan 62 tuts, lalu kemudian sekarang bertambah jadi 88 tuts. Piano saat ini juga dilengkapi dengan pedal kaki yang bisa digerakkan dengan lutut, dan tamabahan ini diperkenalkan di Inggris dan menjadi populer hingga saat ini. Pengembangan pada alat musik piano terus berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar yang asalnya 16 ton (1862) kini bertambah menjadi 30 ton (piano modern). Hasil dari perkembangan ini adalah kemampuan piano yang dapat menghasilkan nada yang brilian.
Cristofori meninggal pada 27 Januari 1731 atau pada usia 76 tahun. Saat ini setidaknya masih ada 3 piano karya Cristofori yang masih bertahan dan disimpan di berbagai museum. Satu terdapat di Metropolitan Museum of Art, Amerika Serikat (buatan tahun 1720), satu di Museo Strumenti Musikali, Roma, Italia (buatan tahun 1722), dan satunya lagi di Musikinstrumen-Meseum of Leipzig University, Jerman (buatan tahun 1726).