Benarkah Fenomena Equinox Berbahaya Bagi Kesehatan?
Beberapa hari ini di media sosial banyak beredar informasi tentang terjadinya fenomena Equinox di beberapa wilayah dunia, termasuk salah satunya di Indonesia. Fenomena ini memang terdengar baru bagi sebagian orang, sehingga taka da salahnya jika kita mengetahui seperti apa dan bagaimana fenomena equinox itu terjadi dan apa efeknya terhadap kesehatan.
Apa Itu Equinox?
Equinox berasal dari bahasa latin yang berarti malam yang sama panjang. Pada saat fenomena equinox ini terjadi, durasi siang dan malam cenderung sama di seluruh belahan dunia. Namun pada fenomena ini, matahari mengalami posisi terdekat dengan bumi, dan hal ini dipercaya dapat menyebabkan peningkatan suhu bumi hingga mencapai 40° C atau lebih. Saat keadaan suhu mencapai 40° C, memang dapat memicu beberapa masalah kesehatan, salah satunya adalah Heat stroke.
Apa Itu Heat stroke?
Heat stroke adalah suatu keadaan di mana terjadinya kenaikan suhu tubuh hingga 40°C atau lebih, yang diakibatkan oleh meningkatnya suhu lingkungan. Dalam keadaan ini, tubuh bisa gagal mengatur suhunya untuk tetap dalam suhu normal.
Heat stroke adalah masalah kesehatan yang tak jarang dapat mengancam jiwa penderitanya. Heat stroke sering terjadi pada saat musim haji, di mana suhu di daerah tersebut dapat mencapai 40° C. Faktanya, kejadian ini dapat terjadi di daerah mana saja yang mengalami peningkatan suhu ekstrim, tidak hanya di Negara timur tengah saja. Orang yang bekerja di bawah sinar matahari dalam waktu lama (termasuk olahragawan) masuk ke dalam kategori orang yang paling sering berpotensi untuk menderita masalah kesehatan heat stroke.
Di sisi lain, heat stroke juga dapat terjadi pada orang yang terbiasa memasuki mobil yang terparkir lama di bawah sinar matahari tanpa menunggu suhu di dalam mobil untuk turun terlebih dahulu. Ternyata, menurut beberapa penelitian, suhu di dalam mobil yang terpakir di bawah sinar matahari dapat mencapai hingga 49° C.
Beberapa gejala heat stroke, antara lain:
- Suhu tubuh meningkat hingga 40° C atau lebih.
- Penderita mengalami penurunan kesadaran dengan gambaran lemas, bicara meracau, atau pingsan.
- Produksi keringat sangat sedikit atau bahkan tidak memproduksi keringat sama sekali, walaupun berada di bawah terik matahari.
- Sebelum mengalami penurunan kesadaran, penderita mengaku merasa pusing, sakit kepala dan seluruh tubuh menjadi lemas.
- Pada beberapa kasus, gejala dapat disertai kejang, terutama jika hal ini menyerang anak-anak.
Cara mencegah heat stroke:
- Hindari beraktivitas terlalu lama di bawah sinar matahari/di luar ruangan bersuhu tinggi.
- Banyak mengonsumsi air mineral untuk mencegah dehidrasi. Pasalnya, air dapat membantu regulasi tubuh dalam mengatur suhu.
- Hindari terlalu banyak mengonsumsi teh atau kopi karena kedua minuman tersebut merangsang kita untuk banyak berkemih.
- Hindari menggunakan pakaian yang terlalu tebal saat berada di bawah sinar matahari.
- Hindari kebiasaan langsung memasuki kendaraan yang terparkir lama di bawah sinar matahari.
Pertolongan pertama saat terjadi heat stroke
- Prinsip pertolongan pada penderita heat stroke adalah dengan menurunkan suhu tubuh penderita secara cepat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi lain, seperti shock akibat dehidrasi, hingga kerusakan otak. Beberapa tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan, antara lain:
- Segera bawa penderita ke tempat yang lebih dingin/sejuk. Jika memungkinkan bawalah penderita ke ruangan yang mengandung pendingin ruangan (AC). Hindari untuk berkerumun di sekitar penderita karena hal tersebut dapat menyebabkan pelepasan panas menjadi terganggu.
- Lepaskan pakaian yang dapat menahan panas dari tubuh penderita karena perlakuan ini setidaknya dapat menghilangkan panas tubuh akibat perpindahan suhu panas tubuh ke udara.
- Kipaskan angin ke arah penderita, jika memungkinkan gunakan kipas angin elektrik, lalu kompres tubuh pasien dengan air bersuhu normal.
- Melakukan perendaman penderita di air dingin. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis karena perbedaan suhu yang drastic dari suhu panas ke dingin bisa memungkinkan terjadinya shock.
- Segeralah bawa penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut, seperti pemasangan infus, maupun pemberian oksigen.
Fenomena equinox yang melanda Indonesia diklaim tidak akan menyebabkan masalah kesehatan yang berarti bagi masyarakat. Namun, tidak ada salahnya jika kita mengenal kondisi di mana sengatan panas berlebihan ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dengan mengenal seperti apa dampak fenomena Equinox ini, kita dapat membekali anak-anak untuk selalu minum air putih yang cukup, terutama pada saat mereka melakukan aktivitasnya, seperti bersekolah ataupun bermain. Pasalnya, aktivitas yang mereka lakukan di bawah sinar matahari sangatlah tinggi, terutama saat bermain, tidak hanya pada saat terjadi fenomena Equinox saja.