Berikan Alasan Untuk Setiap Larangan yang Diberlakukan Bunda bagi Buah Hati
Anak adalah peniru yang paling baik terhadap lingkungan tempat dia berinteraksi. Saat anak melihat hal baru serta penasaran akan hal-hal tertentu dan merasa bahwa hal tersebut menarik, maka tanpa diajarkan oleh orang lain pun anak akan berusaha meniru dan melakukannya. Lingkungan yang baik akan membawa dampak baik bagi anak akan tetapi lingkungan buruk pun akan berdampak buruk juga kepada anak. Banyak orang tua yang demi melindungi anak akan melarang si anak untuk berbuat sesuatu, sedangkan hal tersebut bagi si anak terlihat baik-baik saja untuk dilakukan.
Penggunaan kalimat dalam melarang sebuah perbuatan yang biasanya bersifat keras dan disertai alasan yang dapat membuat anak takut untuk melakukan perbuatan tersebut bukanlah hal yang baik. Ketika seorang anak ingin mengeksplorasi sesuatu yang ada dalam pikiran anak kemudian orang tua melarang dan membuat anak takut untuk melakukan hal tersebut, sehingga tanpa sadar secara perlahan orang tua telat membunuh potensi anak untuk mengeksplorasi pemikiran-pemikiran mereka.
Rasa takut yang ditimbulkan membuat rasa percaya diri anak terkikis dan menjadi takut untuk bertindak dan mengambil resiko. Anak yang tumbuh dengan rasa takut besar akan tumbuh menjadi seseorang yang apatis (tidak peduli, cuek), rendah diri, atau bahkan agresif.
Kemampuan anak dalam merekam hal yang dialami dan dilihat disekitar lingkungannya dapat dengan mudah tersimpan dalam memori anak hingga dewasa. Akan lebih baik bagi orang tua untuk memberikan kata atau kalimat yang memiliki makna positif dalam sebuah larangan daripada menggunakan kata “jangan” atau “tidak boleh”, alangkah lebih baik menggunakan kalimat yang bukan bermakna ancaman selama masih ada pilihan kalimat yang lebih baik sehingga anak akan lebih memahami serta menentukan pilihan mengikuti perintah orang tua dan bertanggung jawab terhadap pilihannya sendiri.
Kata “jangan” bukan berarti tidak boleh digunakan, untuk hal-hal yang bersifat prinsip dan benar-benar sangat terlarang untuk dilakukan boleh menggunakan kata “jangan” karena untuk menegaskan bahwa perilaku tersebut memang tidak baik untuk dilakukan. Seperti perintah untuk sholat dapat dikatakan “jangan meninggalkan sholat” atau perintah untuk berkata jujur dapat menggunakan “jangan berkata bohong”. Hal-hal tersebut memang tidak boleh dilanggar dalam agama dan tidak ada pilihan lain untuk melanggar perilaku tersebut. Sehingga sangat perlu bagi orang tua untuk mempertegas perihal yang benar-benar terlarang dan memberikan alasan yang jelas tentang larangan tersebut.
Sebagai orang tua pasti menginginkan anak tumbuh dan berkembang dengan baik dan menjadi orang yang sukses di masa depan. Orang tua akan mengusahakan yang terbaik untuk anak sesuai dengan persepsi mereka. Akan tetapi tidak setiap yang dianggap benar oleh seseorang tidak selalu sama bagi orang lain. Misal ketika anak mencoba untuk memanjat pohon tinggi ada beberapa orang tua yang menganggap hal tersebut buruk karena jika anak terjatuh maka akan terluka. Tetapi ada juga beberapa orang tua yang menganggap hal tersebut bukan masalah karena menjadi bagian proses anak untuk belajar walaupun tetap memerlukan pengawasan orang tua dalam tindakannya.
Cobalah untuk memberikan alasan yang jelas dan mudah dipahami anak. Karena anak adalah cerminan dari orang tua namun anak juga memiliki pemkiran sendiri yang tidak selalu dipahami orang tua. Daripada hanya melarang anak melakukan sesuatu karena orang tua tidak dapat mengawasi perilaku mereka, alangkah lebih baik jika banyak meluangkan waktu untuk bercerita dan bermain bersama anak serta mengawasi mereka bermain untuk mengeratkan hubungan orang tua dan anak. CMRWP