Bunda, Mengatur Jarak Kehamilan Berpengaruh Pada Tingkat Kematian Ibu dan Bayi, Lho!

Tingkat kematian ibu dan bayi ketika proses persalinan di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasar data dari WHO, kematian ibu dan bayi di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 359 per 100 ribu. Sementara itu, data dari IDHS 2012 mengungkapkan kalau tingkat kematian ibu dan bayi di Indonesia mencapai angka 66 ribu per tahun.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Hanya saja, updaya tersebut bakal tidak memperoleh hasil yang optimal kalau tidak diiringi dengan upaya langsung dari para orang tua. Salah satunya adalah dengan mengatur jarak kehamilan.

mengatur jarak kehamilan bayi

Wanita Butuh Proses Pemulihan Setelah Melahirkan

Hal pertama yang perlu bunda ketahui, proses melahirkan merupakan aktivitas yang sangat membebani tubuh. Seorang bunda yang telah menjalani proses kelahiran, tidak hanya mengalami kelelahan secara fisik, tapi juga emosional.

Oleh karena itu, mengatur jarak kehamilan satu sama lain menjadi hal penting yang bisa digunakan untuk memulihkan kondisi fisik serta emosional bunda. Tak jarang, kalau terjadi kesalahan, bunda bisa saja butuh waktu pemulihan yang lama, mencapai bertahun-tahun.

Jarak Kehamilan yang Ideal

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, jarak kehamilan yang terjadi kurang dari 12 bulan, memiliki risiko kematian ibu dan bayi yang sangat tinggi. Kematian tersebut umumnya diakibatkan karena adanya pendarahan paskapersalinan.

Ketika jarak kehamilan kurang dari 12 bulan, rahim bunda masih belum siap untuk menampung serta menjadi tempat tumbuh kembangnya si kecil. Di samping itu, bunda juga tidak akan bisa optimal dalam mendidik anak sebelumnya, karena sudah harus terganggu dengan aktivitas merawat janin.

Lalu, berapa waktu jarak yang ideal bagi seorang ibu untuk bisa kembali hamil setelah melahirkan? Rentang antara 2-5 tahun merupakan pertimbangan yang bisa bunda lakukan. Secara khusus, WHO menyarankan agar jarak antar kehamilan yang ideal adalah 3 tahun.

Dengan durasi 3 tahun tersebut, bunda bisa secara merawat anak terdahulu secara lebih intensif. Pemberian ASI ekskulusif juga pada anak juga bermanfaat. Dengan begitu, anak sebelumnya dapat tumbuh dengan optimal.

Nah, dengan mendapatkan informasi ini, bunda perlu berpikir ulang kalau ingin kembali melahirkan bayi, ya.