Cara Mengatasi Anak yang Suka Berkata Kasar atau Jorok
Anak yang berusia 3-4 tahun sering bereksperimen dengan kata-kata dan mereka sangat ingin mengetahui bagaimana reaksi dari orang dewasa di dekatnya. Hampir semua anak pernah mengatakan atau mengekpresikan kata kasar atau jorok, jadi Anda tidak perlu merasa cemas berlebihan ketika anak berperilaku sedikit tak menyenangkan.
Selain berkata kasar, seringkali ditemukan anak yang tiba-tiba berkata jorok. Perkataan jorok adalah perkataan yang tidak pantas bagi norma yang berlaku. Selain karena faktor lingkungan dan model keluarga, bisa jadi disebabkan karena keinginan anak untuk mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitarnya.
Alasan mereka berkata kasar sangat beragam, beberapa di antaranya adalah mencari perhatian orang tua, merasa senang atau bangga melihat reakasi kaget dan perasaan tidak nyaman orang dewasa atas perilakunya, serta pengaruh lingkungannya. Perilaku tersebut tentu saja bisa dicegah dengan memberi contoh berbahasa yang baik di lingkungan keluarga, anak akan belajar dari orang tua sebagai orang dewasa pertama di dekatnya.
Faktor lingkungan
Pada usia pra sekolah, keterampilan berbahasa seorang anak sedang berkembang pesat, ibarat sebuah spons ia menyerap semua kata baru yang didengarnya dari lingkungan sekitarnya untuk kemudian ditiru. Masalahnya, tidak semua kata-kata baru tersebut baik dan anak usia 3-4 tahun belum memiliki filter untuk membedakan mana kata yang baik mana yang buruk. Sama halnya seperti tidak semua acara televisi kesukaan anak sopan bahasanya. Banyak orangtua yang mengeluh maraknya sinetron anak yang memuat kata-kata makian, umpatan, atau hinaan yang sebenarnya tidak pantas diucapkan, baik oleh anak maupun orang dewasa. Di sinilah peran Anda sebagai orangtua sangat diperlukan.
Bersikap tenang
Ketika anak tiba-tiba berkata kasar kepada Anda, saudara atau teman mainnya, jangan langsung naik darah. Jaga ekspresi dan reaksi Anda tetap tenang ketika sang anak mulai menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan. Bisa jadi ia asal ucap saja dan tidak tahu apa makna kata tersebut. Coba dekati dan beri penjelasan apa makna kata kasar/jorok tersebut, dan katakan bahwa kata tersebut tidak pantas untuk diucapkan dan jangan diulangi lagi.
Abaikan
Selain harus bersikap tenang, sesekali Anda juga harus bisa menahan diri untuk tidak merespon apa yang dikatakannya. Coba abaikan perkataan kasar/jorok yang diucapkannya, sehingga anak tidak punya alasan untuk mengulanginya.
Mencoba berempati
Bersikap empati pada situasi hati anak sangatlah penting, dekati sang anak dan tanyakan, “apakah dia sedang merasa kesal sehingga berkata kasar?”. Dalam situasi ini, katakan terus terang tentang keberatan Anda terhadap kata-kata tak pantas yang telah diucapkannya secara baik-baik. Kemudia jelaskan pula aturan berbahasa di rumah sreta konsekuensi yang harus ditanggung jika terus mengulanginya. Selain itu, ajarkan pula ia rasa empati terhadap oran lai, sering kali anak berkata kotor tanpa menyadari itu bisa menyakiti perasaan orang. Ajak ia membayangkan jika ia menjadi temannya, betapa sedihnya jika diejek. Ajarkan juga untuk tidak menilai orang hanya dari penampilan fisik.
Tidak bersikap arogan
Hindari untuk memarahi, membentak, apalagi memberi hukuman fisik seperti menyentil mulutnya saat bicara kasar/jorok. Bila Anda melakukan hal tersebut, ia akan cenderung berkata kasar lagi saat sedang marah pada Anda, entah itu hanya untuk memancing reaksi Anda ataupun membuat Anda kesal.
Tidak tertawa
Tidak hanya tertawa, sekadar tersenyum geli pun sebaiknya tidak Anda lakukan. Sebab, anak bisa salah sangka, mereka mungkin saja akan mengira perkataannya lucu sehingga akan mengulangnya lagi untuk menghibur atau mencari perhatian.
Berikan penjelasan dan tanyakan dari mana ia mendengarnya
Saat anak berkata kasar/jorok, jelaskan bahwa hal tersebut tidak baik, dan mengapa. Jangan lupa juga tanyakan padanya dari mana ia mendengar kata tersebut. Hal ini berguna agar Anda bisa mewaspadai sumber-sumbernya, dan mengoreksi jika sumbernya dari TV Anda bisa memberitahunya bahwa yang ditontonnya itu tidak untuk ditiru.
Kenalkan konsekuensi
Jika anak sudah diperingatkan sebanyak 2-3 kali tetapi tetap berbicara kasar/jorok, disinilah Anda perlu mendisiplinkannya. Tenang tapi tegas, jika dia merengek Anda harus konsisten. Tunjukkan bahwa Anda tidak mentolerir perbuatannya. Sebaliknya, bila ia tidak pernah mengulangi kata-kata kasarnya, berikan pujian.