Cara Sukses Menjalin Komunikasi Dengan Anak

komunikasi lancar, cara berkomunikasi yang baik, komunikasi efektif, komunikasi yang efektif, etika berkomunikasi, etika berbicara, prinsip komunikasi, strategi komunikasi, media komunikasi, teknik komunikasi, komunikasi antar pribadi, bentuk-bentuk komunikasi, bentuk komunikasi, hambatan komunikasi, ibu ibu, hambatan dalam komunikasiDi dalam pola asuh yang baik, terdapat hubungan kuat yang dibangun antara anak dan orangtua, dan membesarkan mereka tidak hanya cukup dengan menyekolahkan dan memberi mereka makan 3 kali dalam sehari. Di balik itu semua, ada kesuksesan yang akan diraih apabila jalinan komukasi antara orangtua dengan anak dilakukan secara intensif dan dua arah.

Komunikasi menjadi faktor yang sangat penting dalam masa pertumbuhannya, karena dengan berbicara kita bisa memahami apa yang dirasakannya. Sebagai orangtua, kita perlu membangun komunikasi dua arah sebagai upaya untuk memberikan dukungan sekaligus dasar membentuk keterampilan berkomunikasi yang baik di masa depan. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita harus memperkuat jalinan komunikasi dengan sang buah hati dengan langkah-langkah berikut ini:

Berikan pertanyaan terbuka

Pertanyaan klasik seperti ‘Bagaimana sekolahnya hari ini, menyenangkan?’, mungkin hanya akan mendapatkan satu jawaban seperti ‘senang’, atau ‘biasa saja’, bahkan anak mungkin akan merasa malas untuk menjawabnya karena mereka berpikir Anda sudah tahu jadwal pelajarannya setiap hari dan buat apa harus bertanya lagi.

Dalam hal ini, kita sebagai orangtua harus memberikan pertanyaan terbuka yang memancing anak untuk bercerita panjang lebar tentang apa yang dirasakannya, dialaminya, dan sebagainya. Pertanyaan spesifik seperti ‘wah gambarmu bagus sekali sayang, bagaimana cara membuatnya?’, tentu akan membuat komunikasi menjadi lebih menarik karena anak-anak akan mengingat tentang apa yang telah dilakukannya seharian di sekolah dan menceritakannya kepada Anda secara terperinci.

Luangkan waktu untuk mengobrol

Biasakan untuk selalu meluangkan waktu mengobrol dengan anak, sesibuk apapun Anda aktivitas ini harus menjadi kegiatan rutin. Makan malam bersama mungkin bisa menjadi momen yang tepat untuk memperkuat jalinan komunikasi antar anggota keluarga, satu hal yang pasti harus Anda lakukan adalah jauhkan smartphone dari jangkauan agar pembicaraan Anda tidak terganggu.

Jika anak sudah beranjak remaja, mungkin Anda bisa mengajak mereka jalan-jalan sesekali dan mengikuti kegiatan yang disukainya, seperti menonton pertandingan bola, nonton film di bioskop, hingga menonton konser penyanyi yang menjadi pujaannya. Ketika mereka sudah nyaman dengan kehadiran Anda, tak perlu menunggu lama untuk membuat mereka bercerita banyak tentang kehidupannya.

Berikan contoh komunikasi yang sehat

Tak hanya Anda yang perlu menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anak, sebagai role model pihak orangtua juga harus memberikan contoh komunikasi yang sehat antar masing-masing pasangan. zContoh komunikasi yang ringan diselingi humor dan diskusi intens dengan ayah/ibu, kakek-nenek bahkan tetangga sebelah akan mengilhami anak-anak untuk melakukan hal yang sama.

Para ahli psikologi mengatakan bahwa komunikasi termasuk sala satu hal yang dapat dipelajari, dan anak yang berasal dari keluarga yang anggotanya jarang berkomunikasi satu sama lain akan menghasilkan anak yang pendiam saat mereka dewasa.

Kenali perubahan sikap mereka

Di dalam kenyataannya, memang ada beberapa anak yang terlahir dengan karakter pendiam, namun akan berbeda kasusnya jika anak yang biasanya bawel tiba-tiba menjadi pendiam dan kehilangan minat pada hal-hal yang mereka sukai. Bahkan mendadak mengucilkan diri dari teman-temannya, menjadi pemarah dan mudah tersinggung dan perilaku negatif lainnya. Jika hal tersebut terjadi, maka orangtua harus mulai waspada. Bisa jadi mereka telah mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, misalnya dibully teman, dijauhi sahabat, dan lainnya.

Jadilah pendengar yang baik dan setia

Saat anak-anak sudah terbiasa membicarakan hari-harinya di sekolah kepada orangtuanya, usahakan agar orangtua tidak mengajukan jenis pertanyaan yang sama. Duduk dan dengarkanlah saat mereka berbicara agar anak-anak merasa nyaman berkomunikasi dengan Anda. Tunjukkan minat kita pada apa yang sedang mereka bicarakan dan hentikan sejenak kesibukan Anda agar mereka merasa dihargai dan tidak merasa kapok mengajak Anda berbicara.

Jika anak membicarakan hal yang rahasia di dalam kehidupannya di mana dia tidak ingin orang lain mengetahuinya, maka jadilah seseorang yang dapat menjaga rahasia anak sendiri meskipun Anda harus merahasiakannya pada pasangan.