Cinta Monyet pada Anak-anak, Wajarkah?
Cinta adalah perasaan fitrah yang dimiliki manusia, entah cinta kepada sesama atau makhluk Tuhan lainnya. Cinta biasanya diawali dengan rasa suka terhadap sesuatu, kemudian tumbuh rasa ingin memiliki, melindungi dan menyayangi. Cinta memang dimiliki siapa saja, termasuk dialami oleh anak Anda, namun jika cinta itu kepada temannya di usianya yang masih sangat belia, apakah wajar?
Cinta monyet, begitulah biasa disebut. Cinta monyet hanyalah perasaan suka biasa, bukan atas dasar nafsu atau perasaan menyayangi, hanya suka dan nyaman saja. Kenapa hal ini bisa tumbuh? faktor lingkungan lah penyebab terbesar kenapa anak Anda mulai mengalami cinta monyet, bagaimana tidak, lingkungan sekitar saat ini sudah tidak tabu lagi dengan hal-hal seperti ini, belum lagi tayangan teleisi yang sangat mendukung hal-hal semacam ini, jadi wajar saja jika anak Anda mulai terpengaruh dengan hal seperti cinta monyet yang sebenarnya belum saatnya dia rasakan.
Bagaimana sih tanda-tanda jika anak Anda mengalami jatuh cinta? ada sebagian anak yang berani menceritakan kepada orang tuanya, dan ada pula yang menutupinya. Sebagai orang tua tentu Anda akan sangat bisa mendeteksinya jika anak Anda mulai jatuh cinta, ciri-ciri berikut ini mungkin bisa jadi bahan patokan untuk Anda.
- Mulai memperhatikan penampilan adalah contoh perubahan yang mencolok pada anak Anda jika dia mulai jatuh cinta. Yang biasanya tidak suka pakai parfum, dia kini pakai parfum, yang biasanya cuek, kini mulai rapi dan begitulah.
- Anak biasanya mulai suka membicarakan lawan jenisnya, mulai dari hal-hal sehari-hari hingga curhat sekalipun. Ini biasanya terjadi pada anak yang dekat dengan orang tuanya, mereka tak akan segan bercerita tentang hal yang dia alami.
- Menyendiri di kamar atau sering bermain dengan gadgetnya itu adalah salah satu ciri anak yang jatuh cinta. Ya, mereka akan selalu memegang gadgetnya untuk sekedar chat dengan orang yang dicintainya.
Jika hal tersebut sudah terjadi, wajar lah jika Anda merasa was-was, di satu sisi Anda tak ingin mereka terjebak lebih dalam tentang perasaan tersebut, namun di sisi lain Anda bisa melihat perubahan positif yang terjadi pada anak Anda. Lalu bagaimana kita sebagai orang tua menyikapinya?
- Jauh-jauh hari sebelum hal ini terjadi, Anda haruslah memberi pengertian kepada anak Anda bahwa mencintai orang lain itu sangat wajar, namun harus tepat waktunya. Anda haruslah mengingatkan kepada anak Anda bahwa tugas mereka saat ini hanyalah belajar dan belajar, belum saatnya untuk berpacaran.
- Anda mungkin sudah mengingatkan anak Anda atau bahkan sudah melarangnya, namun anak Anda tetap saja berhubungan dengan orang yang disukainya tersebut tanpa sepengetahuan Anda. Untuk itu, Anda perlu sesekali mengecek gadget dia, sekedar mengetahui obrolan atau dengan siapa dia berhubungan.
- Ambil hal positif, mereka mungkin lebih teratur. Yang pasti, sebelumnya Anda harus membekali mereka dengan moral dan pendidikan agama. Jangan lupa beri pengarahan dan batasan norma-norma serta adat ketimuran.
- Jatu cinta identik dengan patah hati, itu mungkin yang akan terjadi pada anak Anda nanti. Jika patah hati, anak Anda pasti akan sangat badmood, ini menjadi tugas berat Anda untuk membangktkan semangatnya lagi. Beri hal-hal yang dia sukai.
Pada dasarnya, cinta monyet yang dialami anak Anda adalah hal yang wajar dan manusiawi. Tentu ini membutuhkan perhatian Anda secara lebih intens dibandingkan dengan hal-hal lain selama mereka tumbuh dan berkembang. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa yang penting adalah pembekalan Anda kepada anak-anak tentang moral, agama dan norma-norma yang berlaku serta resiko berat ketika melanggarnya.