Ini Bahaya yang Muncul Kalau Terbiasa Menggunakan Baby Walker Pada Bayi

Baby walker kerap menjadi alat yang digunakan oleh para orang tua untuk membantu anak belajar berjalan. Di samping itu, keberadaannya memang membantu anak mengalihkan perhatian dan tak terlalu mengganggu aktivitas orang tua. Namun, siapa sangka kalau ada bahaya yang muncul akibat penggunaan baby walker.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah berulang kali mewanti-wanti kepada orang tua mengenai bahaya pemakaian baby walker. Mereka mengungkapkan, pemakaian alat tersebut bisa membantu proses belajar berjalan serta pertumbuhan pada anak.

baby walker anak

Tingkat Kecelakaan Akibat Pemakaian Baby Walker

Bahaya yang pertama adalah kecelakaan pada anak. American Academy of Pediatrics mengungkapkan, pada tahun 1999 terjadi sebanyak 8.800 kecelakaan menimpa bayi usia kurang dari 15 bulan. Sementara itu, pada rentang antara 1937 hingga 1998, sebanyak 34 bayi meninggal karena kecelakaan akibat baby walker.

Luka akibat jatuh dari baby walker memang cukup serius, terutama kalau terjadi pada bayi. Mereka bisa mengalami luka pada bagian kepala, patah tulang, atau bahkan luka bakar yang timbul ketika si kecil berada tak jauh dari api.

Baby Walker tak Benar-Benar Membantu Anak Belajar Berjalan

Lalu, apakah penggunaan baby walker memang sangat dibutuhkan oleh anak? Terkait hal yang satu ini, IDAI menjawab dengan sangat tegas kalau baby walker tak membantu anak belajar berjalan lebih cepat.

Bahkan sebaliknya, pemakaian baby walker secara rutin malah melemahkan otot pada tungkai atas anak. Padahal, tungkai atas memiliki peran yang besar dalam proses berjalan anak. Sebagai ganinya, pemakaian baby walker hanya membuat tungkai bawah anak semakin kuat.

Mengajari Anak Berjalan tanpa Baby Walker Lebih Mendekatkan Anak dengan Orang Tua

Dengan dampak yang berbahaya tersebut, pihak IDAI pun menyarankan kepada para orang tua untuk tak lagi memakai baby walker. Sebagai gantinya, orang tua bisa mengajari anak berjalan secara langsung.

Dengan cara ini, anak bisa berjalan melalui proses yang lebih alami. Otot-otot pada kaki pun berkembang dengan baik. Hal yang paling penting, prosespembelajaran ini juga membuat hubungan antara anak dengan orang tua menjadi lebih dekat.