Inilah Penyebab & Cara Mencegah Diare Agar Tidak Menular
Diare merupakan penyakit umum yang biasa menjangkiti masyarakat, meskipun dianggap penyakit biasa namun diare tidak boleh dianggap remeh. Diare menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar yang dialami masyarakat Indonesia, proporsi kematian yang diakibatkan diare menduduki peringkat ke-13 sebagai penyebab kematian untuk semua usia. Tetapi untuk bayi yang berusia 29 hari – 11 bulan, diare menjadi penyebab kematian pertama dengan presentase sebesar 31,4% dan balita berusia 1-4 tahun dengan presentase sebesar 25% yang berujung kepada kematian akibat dehidrasi. Diare bisa berakibat fatal jika penderitanya sampai mengalami dehidrasi yang mengakibatkan banyak cairan tubuh, oleh karena itu diare tidak seharusnya dianggap enteng.
Diare merupakan sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi encer atau berair dengan frekuensi lebih sering dari biasanya, sehingga orang yang mengalami diare akan lebih sering ke toilet. Penyakit Diare biasanya berlangsung beberapa hari dan sembuh dengan sendirinya meskipun tanpa pengobatan. Akan tetapi, bisa saja diare berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih dan hal ini bisa digolongkan menjadi diare akut atau kronis.
Gejala
- Buang air besar sering dan encer
- Mengalami kram dan nyeri di bagian perut
- Kembung
- Demam
- Darah dalam tinja
Penyebab
Pada umumnya, yang menjadi penyebab diare baik pada orang dewasa maupun anak-anak adalah karena adanya infeksi di usus. Infeksi usus terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman kotor atau yang sudah terkontaminasi mikroorganisme penyebab diare. Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi usus di antaranya bakteri, parasit, dan virus (norovirus & rotavirus). Selain itu, ada juga faktor penyebab lain, di antaranya:
- Efek samping obat-obatan tertentu
- Alergi dan Intoleransi terahadap makanan
- Gangguan usus fungsional (gelisah dan stress)
- Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
- Operasi kandung empedu atau lambung
- Pengobatan
Yang paling penting untuk diperhatikan pada penderita diare adalah kemungkinan terjadinya dehidrasi atau kehilangan banyak cairan tubuh, sehingga sebisa mungkin penderita disarankan untuk meminum banyak cairan selama diarenya masih berlangsung terlebih jika yang mengalami diare adalah anak-anak. Jika anak menderita diare dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu 24 jam, periksakan segera ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan cepat dan tepat sambil tetap memberikan kebutuhan cairan dan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Dokter biasanya akan meresepkan oralit untuk diminum oleh anak agar tehindar dari dehidrasi, tetapi meminum oralit saja tanpa meminum air putih juga sangat tidak disarankan. Bagi orang dewasa, penting untuk dikonsultasikan kepada dokter jika diarenya sudah teridentifikasi ada nanah atau darah pada tinja.
Sebagian orang yang memiliki aktivitas padat karena harus bekerja atau bepergian jauh, boleh saja dalam hal ini memilih obat anti diare, tetapi tidak disarankan untuk anak-anak. Sebaiknya Anda memilih pengobatan tradisional berupa godokan air pucuk daun jambu biji untuk menghentikan diare secara alami tanpa obat-obatan yang tidak dimengerti komposisinya.
Pencegahan
Selain berdampak buruk pada si penderita, diare juga berpotensi untuk menyebar, terutama kepada anggota keluarga lain. Oleh karena itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari aspek kontak pertama hingga penyebarannya. Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya:
- Membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, saat akan menyiapkan makanan dan setelah selesai dari toilet
- Menjauhi makanan yang diragukan kebersihannya
- Memisahkan makanan yang matang dan yang mentah
- Memastikan makan makanan yang dimasak dari bahan yang segar
- Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di suhu ruang atau di bawah sinar matahari
- Khusus penderita, sebaiknya menghindari penggunaan handuk atau peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lainnya
- Membersihkan toilet setelah dipakai dengan disinfektan
- Tetap berada di rumah setidaknya selama 48 jam setelah penyakit diare berakhir