Jadikan Sekolah Tempat Menyenangkan Bagi Anak
Sebagai orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik kepada buah hatinya, salah satunya dengan memberikan fasilitas pendidikan yang terbaik. Pendidikan formal untuk usia pra sekolah merupakan salah satu fasilitas untuk stimulasi baik itu secara fisik berupa motorik kasar dan halus, mental atau kognitif, emosi, sosial berupa empati dan kemampuan berbahasa, akan tetapi pendidikan formal untuk usia pra sekolah bukanlah menjadi suatu keharusan, yang menjadi keharusan adalah stimulasi dan bimbingan selama pertumbuhan karakter kepribadian yang sesuai dengan usianya, sehingga buah hati kita memiliki kesiapan dalam memasuki usia sekolah nanti. Catatan penting yang harus diingat adalah bahwa masa kanak-kanak adalah masa bermain jadi jangan terlalu memaksakan pendidikan yang serius, untuk itu apabila dirasa perlu memberikan pendidikan formal untuk usia pra sekolah, pilihlah dengan hati-hati.
Menurut Kak Seto, salah satu pakar psikologi anak “Orang tua harus memilih sekolah untuk anak bukan anak untuk sekolah”. Kenali kebutuhan anak, carilah sekolah dimana anak dapat belajar dengan menyenangkan. Ini berlaku bukan hanya saat mencari sekolah untuk usia pra sekolah antara umur 3 – 6 tahun, tetapi untuk usia sekolah antara umur 6 tahun ke atas.
Kriteria sekolah yang baik secara umum menurut Psikolog anak Rahma Paramita M.Psi:
- Memperhatikan kebutuhan psikologis mendasar anak dan memperhatikan tahapan perkembangan anak.
- Memenuhi kebutuhan unik anak perindividu.
- Membantu pencapaian jangka panjang orang tua.
- Memiliki tujuan pendidikan yang sama dengan orang tua.
Setelah melihat kriteria sekolah secara umum, perhatikan faktor-faktor berikut dalam menentukan daftar pilihan sekolah.
Jarak lokasi sekolah dari tempat tinggal.
Perhitungkan jarak sekolah, waktu tempuh, medan yang harus di lalui dan alat transportasi dengan kondisi fisik dan psikis anak, jangan sampai anak terlalu lelah atau harus berangkat terlalu pagi bahkan dapat menyulitkan orang tua yang mungkin juga berangkat kerja dalam waktu yang bersamaan dan lain-lain. Kondisi jarak tempuh yang kurang kondusif akan mengganggu konsentrasi dan minat anak untuk pergi bersekolah.
Visi dan misi sekolah
Pilihlah sekolah dengan visi dan misi yang sesuai dengan kehidupan keluarga, tidak berlebihan dan aktual bukan hanya sekedar selogan, jangan sampai yang diajarkan atau diterapkan sekolah bertentangan dengan kondisi keseharian dirumah.
Kondisi keuangan
Biasanya sekolah terfavorit adalah sekolah yang memiliki fasilitas super lengkap dengan sistem belajar mutakhir, tetapi jangan lupa sekolah jenis tersebut mempunyai biaya tinggi, wajib di kalkulasikan dengan kondisi keuangan yang ada, bukan hanya untuk kondisi keuangan sekarang tetapi harus diperhitungkan hingga jenjang berikutnya, jangan sampai terhenti di tengah jalan atau kesulitan untuk melanjutkan menuju jenjang berikutnya, misal karena perbedaan sistem atau seperti kurikukulum sekolah internasional tidak dapat melanjutkan ke sekolah negeri kecuali harus melanjutkan sekolah internasional lagi.
Mengunjungi sekolah secara langsung
Setelah kita mendapatkan daftar sekolah yang akan menjadi pilihan kita, kunjungi sekolah tersebut secara langsung, jangan lupa ikut sertakan anak secara langsung untuk kegiatan ini. Hasil dari kunjungan ke sekolah secara langsung kemudian diskusikan dengan anak, berikan pengertian dan dengarkan pendapatnya.
Berikut merupakan beberapa gambaran ideal sekolah secara visual:
- Ruang kelas yang baik adalah ruang yang cukup untuk anak bergerak, berkumpul, berinteraksi dengan baik dengan pengajar.
- Dinding kelas, apakah dipenuhi beragam karya sisiwa atau hanya yang terbaik saja, atau hanya sejenis saja, atau bahkan hanya tertempel poster yang dijual di toko. Yang paling ideal adalah yang dipenuhi beragam karya siswa, artinya kelas memahami dan memperhatikan karakter, kebutuhan dan kemampuan anak yang berbeda-beda.
- Wajah para siswa di kelas, apakah antusias terhadap kegiatan yang berlangsung atau tidak. Dapat menunjukan apakah pengajar memberikan kegiatan yang menarik minat anak atau sebaliknya.
- Cara pengajar berinteraksi dengan murid, secara ideal berekspresi tulus, tidak menuntut diluar kemampuan setiap murid dan memahami perbedaan karakter murid.
- Lingkungan sekolah yang bersih, aman dan nyaman, serta tersedia cukup sarana dan prasarana (RR).