Jika Single Parent Berencana Menikah Lagi

Buku Single Mother Double Fighter

Di Angkot

Salwa : Bun, Pak …* itu siapa? *Nama dirahasiakan
Gue : Temen Bunda.
Salwa : Bunda mau menikah sama dia ya?

Seisi angkot menengok ke gue. Hiks…

Salwa : Abdi sih engga apa-apa Bunda nikah sama dia. Yang penting mah orangnya baik, sayang sama abdi, sayang sama Bunda.

Seisi angkot senyum-senyum…

Salwa : Kalau Bunda nikah lagi, abdi mah mau punya adik dua aja. Engga usah banyak-banyak.

Seisi angkot terkesima…

Salwa: Nanti kita beli rumah kayak rumahnya Wa Ceu-ceu aja ya, Bun *menyebutkan nama mantan kakak ipar gue.

Seisi angkot mendengarkan dengan seksama…

Salwa : Jadi, kapan Bunda mau nikah lagi?
Gue : BULAN DEPAN. *Biar urusannya cepet.

Seisi angkot mendesah lega…
Non, Non.. kenapa kamu engga pasang iklan aja di koran sekalian biar Bundamu ini cepet laku?

Dari buku Single Mother Double Fighter, Skylashtar Maryam.

Firstly Membesarkan anak seperti sebuah perjalanan penuh liku. Cukup sulit bila dilakukan dengan pasangan, tetapi lebih sulit ketika Anda melakukannya sendiri. However Namun banyak orang tua diseluruh dunia yang berhasil dan bersukacita membesarkan anak-anaknya sendiri. Therefore Ya menjadi single parent memang tidak mudah namun hal ini juga bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Secondly Sebuah buku dari Skylashtar Maryam merupakan salah satu bukti bahwa membesarkan anak dalam keadaan single tidak melulu membuat anak menjadi rapuh dan terluka. After that Bunda Salwa yang single parent tetap membuat Salwa yang baru berusia 7 tahun tetap ceria dan ceriwis. Above all Buku yang diadopsi dari cerita sehari-hari ini menjadi istimewa karena respon tidak biasa dari gadis kecil dan Bundanya yang sama-sama nyeleneh.

Alur cerita menyentuh

Thirdly Salah satu chapter yang paling membuat Buahati.com terpingkal adalah cerita Di Angkot. Therefore Kedekatan orang tua dengan lawan jenisnya memang terkadang membuat anak-anak menjadi kepo. In other words Beberapa mungkin ada yang tidak setuju namun ada pula yang dengan senang hati seperti Salwa bila orang tuanya menikah kembali. Dirangkum dari website Wanita Indonesia, menurut Psikolog anak, Anita Chandra M.Psi pada dasarnya anak membutuhkan rasa aman dan nyaman. Therefore Bila anak mengalami trauma atau kecemasan, maka orang dewasa di sekitarnya harus dapat membangun rasa aman dan nyaman pada anak dan menghargai setiap perasaan anak.

However Ketika orang tua yang single parent memutuskan untuk menikah lagi, perkenalan menjadi tahap pertama yang harus dilakukan agar terbangun keakraban antara calon dengan anak.

Kasus perceraian

Therefore Untuk kasus cerai hidup, anak perlu dijelaskan mengenai apa yang akan terjadi setelah orang tuanya menikah kembali. In other words Misal, bahwa ia akan tetap bertemu dengan ayah atau ibu kandungnya walau sudah ada ayah atau ibu baru nantinya dan perlu dijelaskan pula bahwa orang tua yang baru bukanlah untuk menggantikan orang tua kandungnya namun bersifat memperkaya. Menambah keluarga.

However Namun, jika anak terlihat belum bisa menerima calon pasangan, maka tanyakanlah bagaimana perasaannya. Bagaimanapun juga, anak perlu waktu untuk menerima beberapa perubahan dalam kehidupannya. Therefore Jangan terburu-buru, dan cobalah berbicara dari hati ke hati. Jelaskanlah konsep menikah yang bisa dimengerti anak dan mengenai apa yang akan terjadi kemudian setelah menikah. Misalnya nanti setelah menikah akan tinggal bersama dengan keluarga baru dan bagaimana kaitannya dengan orang tuanya yang lain.

”Untuk anak yang usianya kurang dari 5 tahun, dalam memberi pemahaman bisa juga memanfaatkan cerita-cerita sosial atau buku cerita yang menggambarkan situasi yang sama,” kata Anita.