Kesulitan Menghadapi Sifat Egois Anak? Berikut Solusi yang Bisa Dilakukan
Bunda sering geregetan bila si kecil enggan berbagi mainan atau camilan kepada temannya atau bahkan sesama saudaranya sendiri? Belum tentu itu adalah sifat egois anak, hal itu wajar bagi setiap anak yang ingin memperthankan miliknya.
Sedangkan anak egois sendiri adalah anak yang tak mau mengalah dan mau menangnya sendiri. Dan di setiap kesempatan ia akan memberi sejuta alasan untuk membenarkan atas sikap yang dilakukannya. Memang tidak nyaman jika memiliki anak yang mempunyai tingkat egois yang tinggi.
Untuk itu, perlu cara untuk mengendalikan sifat egoisnya tersebut. Nah, menurut sumber website vemale, ada 5 cara untuk mengendalikan sifat egois pada si anak. Apa saja itu? Mari kita simak ulasan di bawah ini.
1. Daripada memberi perintah lebih baik contohkan
Seorang anak cenderung akan mencontoh apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya. Anak akan mengcopy perbuatan orang tua daripada hanya sekadar memberi perintah. Contohkan cara meminjamkan barang kepada orang lain. Atau contohkan bagaimana cara berbagai camilan kepada teman sebayanya. Hal itu akan membuat si anak akan tahu makna berbagi.
2. Jangan pelit pujian
Memberikan pujian pada si anak jika berperilaku baik memang tak salah. Sebaiknya Bunda tidak pelit untuk memberi pujian supaya si anak mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi dan bersemangat dalam melakukan hal-hal yang dianggap baik. Dengan sekadar sebuah kata pujian, anak akan bersikap positif, kan, Bunda?
3. Perkenalkan rasa peduli
Agar ia memiliki rasa empati, si anak perlu diajarkan bagaimana caranya membanguhn rasa peduli. Dimulai dari mengenalkan bagaimana untuk memahami situasi atau perasaan orang lain. Ajarkan bagaimana cara untuk peka terhadap perasaan dan peduli untuk menolong sesama. Dengan memperkenalkan rasa peduli, ia dapat mengedalikan egonya.
4. Biasakan untuk bermain bersama
Ketika anak bermain dengan teman sebayanya, anak akan perlahan-lahan akan terbiasa melakukan kebaikan seperti saling berbagi . misalnya ketika main di taman bermain, anak akan belajar bahwa taman bermain tersebut adalah milik umum dan semua anak memiliki hak yang sama untuk bermain dan bersenang-senang dengan tempat bermain tersebut.
5. Biasakan untuk berbagi
Anak-anak memang masih sangat polos. Untuk membedakan berbagi dengan menyerahkan miliknya pun ia belum tahu. Bunda bisa mengajarkan dengan cara memberitahu dengan sabar bahwa berbagi mainan tak sama artinya dengan menyerahkan mainan kepada orang lain yang artinya barang miliknya menjadi milik orang lain.
Dengan cara ini, sang anak akan paham dan mulai mengendalikan egonya. Sehingga sikap anak akan terlihat manis dan mempunyai sikap positif.
Dari ke lima cara di atas, yang mana yang sudah Bunda lakukan untuk mengendalikan egonya?