Kicak, Kue Legendaris Khas Kauman Yogyakarta Yang Hanya Ada di Bulan Ramadhan

kicak 2Bulan Ramadhan hanya tinggal menghitung hari, bagi umat Islam bulan ini sangat dinanti-nanti karena penuh pahala dan barokah. Bagaimana tidak, terbukti dengan adanya berbagai makanan langka yang hanya bisa ditemukan saat datangnya bulan Ramadhan seperti Kicak khas Kauman, Yogyakarta.

Kicak termasuk ke dalam jenis kue basah yang dibuat dari jaddah yaitu ketan yang ditumbuk halus kemudian dicampur dengan gula, parutan kelapa, nangka, daun pandan dan vanili. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu lalu kemudian dikukus di atas semburan api dari kayu bakar. Dahulu, ketan masih ditumbuk secara tradisional dengan alu sehingga proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan memakan tenaga, namun kini ketan tidak perlu ditumbuk lagi karena sudah ada mesin yang akan menghasilkan tepung ketan halus (jaddah).

Rasa dari kue Kicak ini manis dan mengenyangkan sehingga sangat tepat untuk dijadikan santapan saat berbuka puasa dan cukup untuk meningkatkan energi setelah seharian berpuasa. Untuk menambah rasa nikmat, kue Kicak ini biasanya ditaburi parutan kelapa untuk menimbulkan sensasi rasa manis gurih lalu dibungkus dengan daun pisang agar tidak mudah basi atau bau apek. Uniknya, para pedagang Kicak mengaku bahwa kue ini hanya laku saat bulan Ramadhan saja, jika dijual di hari biasa banyak yang tidak membeli sehingga mereka hanya menjajakannya di bulan Ramadhan saja.

Kicak yang paling terkenal di Kauman, Yogyakarta adalah Kicak buatan Mbah Wono. Kebanyakan para penggemar Kicak memburu kue khas Ramadhan buatannya, bahkan warung-warung kecil pun banyak yang mengambil kue buatannya untuk dijual kembali. Mbah Wono, sudah mulai membuat dan menjual Kicak sejak tahun 1950. Meskipun ia sendiri tidak mengetahui bagaimana asal muasal nama Kicak, namun ia menambahkan bahwa mungkin Kicak adalah sebutan lain dari Jaddah yang sering disebut oleh para pembelinya dulu. Kini, usaha Kicak sudah diteruskan oleh para generasinya yakni anak dan cucunya. Kicak Mbah Wono bisa ditemukan di kampung Ramadhan Kauman, Yogyakarta.

Kicak yang dibuat oleh Mbah Wono seharinya bisa mencapai 300 bungkus, dan dibutuhkan sekitar 13 kilogram ketan Jaddah, 3 kilogram gula, sepuluh butir kelapa muda, dan setengah kilogram buah nangka sebagai bahan utamanya. Proses memasaknya biasanya dimulai dari jam 11.00 – 13.00 siang. Kicak Mbah Wono ini dijual dengan harga hanya Rp2.000 per buah saja. Jika Anda berminat untk membeli Kicak Mbah Wono, Anda harus datang lebih awal sebelum waktu berbuka karena biasanya Kicak ini banyak diburu pembeli, tak jarang Anda harus mengantri panjang untuk mendapatkannya. Jangan heran jika tidak kebagian, tapi biasanya Kicak Mbah Wono juga dijual di lapak yang menjual makanan kue basah lainnya jika Anda tidak mau mengantri lama.