Maudy Ayunda, Cantik, Muda, Bertalenta dan Berprestasi

maudyayundaMaudy Ayunda, muda, cantik, bertalenta dan berprestasi! Entah kata apalagi yang mewakili sosok pelantun Perahu Kertas ini, tidak berlebihan memang, karena memang begitulah adanya.

Banyak orang yang mengira bahwa berkecimpung di dunia entertainment membuat orang suka lupa diri, lupa akan pendidikan karena sudah mulai merasa cukup dengan gemilang harta dan popularitas. Namun hal itu tidak berlaku bagi Maudy Ayunda.

Maudy Ayunda kita kenal sebagai seorang pemain film dan penyanyi. Debut aktingnya dimulai sudah sejak usianya remaja dengan bermain film Untuk Rena. Seketika itu pula, dirinya mulai dilirik produser film untuk bermain film lagi, beberapa di antaranya adalah Sang Pemimpi, Rumah Tanpa Jendela, Perahu Kertas, Refrai dan lainnya.

Selain 9 film yang sudah dibintanginya, 2 album pun sudah dikantonginya. Beberapa hits singlenya pun sudah akrab di telinga kita bukan?

Uniknya di tengah popularitas dia ini, dara kelahiran 19 Desember 1994 ini tetap menomorsatukan pendidikan lho! Percaya tidak percaya, Maudy sangat berprestasi di dunia pendidikan sejak dia kecil.

Saat usianya 10 tahun, Maudy telah membuat buku yang berjudul “a forest of fables”, buku yang berisi dongeng anak ini penjualannya disumbangkan untuk korban tsunami. Kemudian saat di bangku SMA British International School, dara yang aktif di ekskul drama ini juga dipercaya sebagai Ketua OSIS.

Prestasi Maudy yang patut dibanggakan juga adalah saat dirinya tampil sebagai pembicara dan panelis termuda dalam Regional Meeting and Stakeholder Consultation on the Post-2015 Development Agenda di Nusa Dua, Bali, Indonesia tahun 2012 lalu di Bali.

Selain fasih berbahasa Inggris, Mandarin dan Spanyol, Maudy juga menguasai alat musik yakni gitar dan piano. Setelah lulus dari British International School, dirinya telah diterima di 8 universitas ternama di Amerika Serikat dan Inggris, namun akhirnya  dia memutuskan untuk berkuliah di Oxford University di Inggris dengan mata kuliah pilihannya, yaitu Philosphy, Politics and Economics.

Dengam memilih Oxford University ini berarti Maudy tidak memilih universitas ternama lain, yakni Columbia University di Amerika Serikat. Namun dia punya alasan tersendiri kenapa dia memiih Oxford University.

Perlu kita ketahui, majalah Time menobatkan Oxford sebagai universitas terbaik ke dua dunia. Lalu secara interdisiplin, Oxford juga ternama soal politik dan filsafat seperti jurusan yang diambil Maudy.

Saat ini Maudy tinggal di Inggris dan rencananya akan tinggal di sana selama 3 tahun. Target dia adalah lulus tepat waktu. Sukses terus buat Maudy Ayunda.