Melihat Keunikan Pohon Darah Naga, Pohon Cantik yang Mampu Bertahan 200 Tahun di Daerah Kering

Tanah yang subur menjadi sebuah kewajiban agar tanaman serta pohon bisa tumbuh dengan kokoh. Namun, lain halnya dengan pohon yang bernama pohon darah naga. Kalau belum tahu, pohon ini merupakan pohon dengan bentuk yang unik seperti payung. Pohon ini dikenal sebagai pohon khas di Kepulauan Socotra, Lautan Arab.

Menariknya, pohon darah naga ini tak membutuhkan tanah yang subur. Sebaliknya, tanah yang ada di Kepulauan Socotra merupakan tanah berkapur yang bisa dibilang tandus. Lalu, bagaimana cara pohon darah naga bisa tumbuh dengan subur di tanah yang tandus ini?

pohon darah naga-1

Pohon Darah Naga Punya Kemampuan Bertahan Hidup di Lingkungan Ekstrem

Pohon darah naga yang memiliki nama latin Dracaena cinnabari ini merupakan jenis pohon yang masuk dalam keluarga pohon cemara. Pohon ini memiliki keunikan karena bisa tumbuh lebih subur ketika berada di daerah yang muncul retakan. Alasannya, karena pohon ini memperoleh asupan air dari retakan tersebut.

Di samping itu, pohon darah naga juga memiliki kemampuan untuk tumbuh subur di daerah yang memiliki kabut pekat. Alasan utama dari kemampuan bertahan hidup di daerah kabut ini terletak pada daun pohon ini. Di bagian daun, mereka memiliki lapisan lilin yang dapat menyimpan air yang mereka peroleh dari kabut di udara.

pohon darah naga-2

Rahasia kemampuan bertahan hidup lainnya dari pohon darah naga ini adalah pada bentuk daunnya yang cantik. Pohon ini memang memiliki bentuk seperti sebuah kanopi atau payung yang memberi keteduhan bagi siapapun yang ada di bawahnya.

Bentuk tersebut ternyata tidak hanya membuat pohon ini terlihat cantik. Di waktu yang sama, desain pohon ini juga membuatnya meminimalkan penguapan air. Dengan kemampuan tersebut, tidak heran kalau pohon darah naga bisa bertahan di lingkungan yang ekstrem hingga 200 tahun.

Cara Melihat Usia Pohon Darah Naga

Lalu, bagaimana cara peneliti mengetahui usia dari pohon ini?Ternyata tidak terlalu sulit. Mereka mengetahuinya dari jumlah cabang yang dimiliki oleh pohon tersebut. Semakin banyak cabang, semakin tua usia pohon ini.

Dalam siklus hidupnya, pohon ini kerap memunculkan bunga kecil di ujung cabangnya yang berwarna putih kehijauan dengan wangi khas. Butuh waktu 5 bulan hingga bunga ini berubah jadi buah. Setelah berbuah, ujung cabang akan kembali bercabang, dan siklus ini akan terus berulang.