Mengajarkan Anak Selalu Waspada dengan Orang Asing

child-afraidAda sebuah postingan di social media yang kami temukan dan membuat kami tercengang. Postingan tersebut adalah screenshot pengalaman/cerita seorang Ibu yang anaknya ditarik secara paksa oleh orang asing saat berada di ekskalator sebuah mall di Jakarta, yang kemudian disinyalir orang asing tersebut memang berencana hendak membawa kabur atau menculik sang anak secara terang-terangan. Bahkan sang ibu sempat berdebat dengan orang tersebut dan menarik anaknya dari genggaman orang asing tersebut.

Sebuah pengalaman seorang ibu yang lain kami temukan di sosial media, sang ibu dan anak waktu itu berada di restoran fastfood yang ada tempat bermainnya. Karena sudah terbiasa, sang ibu pun membiarkan anak kecil lelakinya yang masih duduk di TK bermain sendirian di sana, sesekali sang ibu tetap memperhatikan anaknya bermain. Namun tak berapa lama kemudian, Ibu tersebut melihat anaknya ditarik oleh seorang anak laki-laki asing yang usianya menginjak remaja ke toilet. Anak asing tersebut menarik secara paksa dan membawa anak ibu masuk ke dalam toilet, sang ibu pun langsung menyusul anaknya dan menarik kembali buah hatinya. Sang ibu sempat memarahi anak asing tersebut, “mau apa kamu?”, sementara anak asing tersebut berdalih bahwa anaknya lah yang suka rela ikut dengannya. Apa yang hendak dilakukan anak asing tersebut masih menjadi tanda tanya, apa hendak melakukan pelecehan seksual atau kejahatan lainnya.

Dari kedua pengalaman tersebut tentu bagi Anda para orang tua kadang merasa khawatir ketika membiarkan anak Anda berada di lingkungan sosialnya, sementara Anda juga wajib memperkenalkan anak Anda dengan lingkungan sosial untuk pergaulannya, serba salah ya? Yang perlu Anda jadikan pedoman adalah mengajarkan anak Anda untuk selalu waspada dengan kehadiran orang asing.

Kejatahan seksual pada anak di bawah umur secara tidak langsung dikarenakan orang tua yang tidak mengajarkan anaknya dengan benar. Menurut Seto Mulyadi, hal para orang tua hendaknya mengajarkan bagaimana anak bersikap tegas saat bersama orang yang asing baginya. Sikap tegas di sini, menurut Seto Mulyadi, adalah sikap berani anak kepada orang asing yang memperlakukannya secara tidak baik.

Selain itu, orang tua harus memberikan rasa aman dan nyaman kepada anaknya serta jangan mudah percaya dengan orang lain, termasuk babysitter. Perlu pengawasan intens dari orang tua untuk anaknya ini agar hal-hal yang buruk bisa dihindari.

Nah, berikut ini adalah tips bagaimana mengajarkan anak bersikap waspada terhadap orang asing.

  1. Berilah Batasan pada anak mengenai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya, baik itu orang asing maupun orang yang sudah dikenalnya, terlebih soal kontak fisik, memegang bagian tubuh dan apa yang dilakukan orang lain tersebut kepada anak. Anda perlu menanamkan tubuh adalah hal yang bersifat privasi dan harus dijaga. Tanamkan hal ini sejak dini.
  2. Ajarkan anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain, tidak membatasi pergaulannya namun lebih bersikap hati-hati. Seperti saat orang asing bertanya identitas pribadi anak, seperti alamat rumah, nama orang tua atau hal lainnya, hal ini tentu tak harus dijawab detail oleh sang anak.
  3. Selalu berdialog kepada anak, secara intens Anda wajib bertanya kepada anak Anda tentang kejadian yang dia alami hari ini. Katakan pada anak, agar selalu melapor ketika mendapati gelagat yang mecurigakan.
  4. Tanamkan pula kepada anak agar tidak mudah terbujuk rayu oleh orang asing, jangan mudah menerima barang atau makanan dari orang lain. Ajarkan bagaimana menolak dengan sopan. Selain makanan, tetap ingatkan anak Anda agar waspada jika ada orang yang mengajaknya pergi ke suatu tempat, mespun orang tersebut sudah dikenal.
  5. Belajar dari pengalaman yang sudah ada itu perlu lho bun! Di lingkungan kita tentu ada hal yang terjadi menyangkut hal ini, ini bisa Anda ceritakan tentu dengan sebab akibatnya. Pada contoh kasus ini, anak pasti cepat menangkapnya.

Itulah tips bagaimana mengajarkan anak untuk selalu waspada dengan lingkungannya. Mudah-mudahan tips ini berguna bagi Anda dalam mendidik anak.