Mengenal Fenomena Melahirkan Menggunakan Metode Bayi Tabung
Bayi tabung adalah proses pembuahan atau fertilisasi yang terjadi di luar sistem reproduksi manusia. Hasil pembuahan ini kemudian ‘ditanam’ pada rahim sang ibu. Bayi tabung mulai sukses di tahun 1978 setelah kelahiran Louise Brown di Inggris.
Proses bayi tabung melibatkan sel telur dewasa yang diambil dari ovarium wanita dan akan tinggal di laboratorium khusus untuk dibuahi sperma. Pasangan yang menggunakan teknik ini dapat menggunakan sel telur dan sperma mereka sendiri atau sel telur yang telah dibuahi ditanamkan pada rahim wanita pengganti.
Siapa Yang Memerlukan Bayi Tabung?
1. Kondisi Kesehatan
Seseorang yang mengidap penyakit yang mengganggu kesuburannya dapat menggunakan bayi tabung. Dengan demikian, mereka dapat menjalani program bayi tabung untuk menjaga sel telurnya.
2. Kelaianan Genetik
Teknik ini memperbaiki kemungkinan kehamilan yang berhasil dan kelahiran normal dengan memastikan hanya embrio yang sehat saja yang akan dipilih untuk kemudian ditanamkan ke dalam rahim untuk implantasi.
3. Penyebab Infertilitas Yang Belum Ditentukan
Apabila pasangan tidak dapat menemukan jalan keluar atas ketidaksuburannya, dapat menggunakan bayi tabung.
4. Kualitas Sperma Yang Rendah
Pembuahan sulit terjadi apabila kualitas sperma si pria rendah. Jika hal ini terjadi, pasangan dapat memilih bayi tabung sebagai jalan keluar.
5. Ovarium Prematur
Wanita yang kehilangan fungsi ovarium normalnya sebelum menginjak usia 40 tahun tidak dapat menghasilkan esterogen yang cukup.
Resiko Bayi Tabung
Proses bayi tabung memang melibatkan banyak waktu, uang dan energi fisik. Namun hal ini tidak menjadi jaminan metode ini terbebas dari resiko. Antara lain:
1. Keguguran
15%-25% kemungkinan keguguran pada wanita yang mengalami bayi tabung. Namun tingkat keguguran teegantung usia wanita itu sendiri.
2. Stress
Proses bayi tabung ini memakan waktu dan energi yang sangat banyak. Sehingga memungkinkan adanya stress, dan dukungan dari keluarga dan teman terdekat sangat dibutuhkan.
3. Kehamilan Ektopik
Kondisi sel telur yang dibuahi terletak di luar rahim akan meningkatkan bahaya tersendiri pada ibu hamil.
4. Kompilasi Saat Pengambilan Telur
Penggunaan jarum saat pengambilan sel telur dapat menyebabkan pendarahan, infeksi atau kerusakan pada kandung kemih, pembuluh darah atau usus.
Faktor Menentukan Keberhasilan Bayi Tabung
Keberhasilan proses bayi tabung berganti pada beberapa faktor, seperti:
- Umur wanita
- Alasan ketidaksuburannya
- Gaya hidup
- Riwayat reproduksinya
Jika Anda ingin memiliki keturunan dan terkendala berbagai hal yang mengganggu reproduksi, Anda dapat memilih program bayi tabung. Program bayi tabung ini cukup mahal di Indonesia, program bayi tabung berkisar 30-100 juta rupiah.