Mengenali Tantrum Temper, Ketika Anak Suka Marah-Marah Tidak Jelas
Ada kalanya orang tua mengalami kesulitan ketika menghadapi perilaku buah hatinya. Terutama, ketika si kecil bertingkah penuh emosi dengan tanpa penyebab yang jelas. Kalau anak Anda mengalami hal seperti ini, bisa jadi mereka menjalani fenomena yang disebut tantrum temper, biasa disebut tantrum.
Ciri-Ciri Tantrum Pada Anak
Secara umum, tantrum merupakan gejala munculnya emosi yang meledak-ledak. Fenomena ini biasanya menimpa anak kecil. Namun, tak menutup kemungkinan kalau tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Mereka yang mengalami tantrum, memiliki kebiasaan yang keras kepala. Tidak jarang, si kecil juga kerap berteriak dan marah-marah. Mereka pun menunjukkan sikap tersebut secara gamblang. Dengan cara mengomel secara terus menerus.
Saat menghadapi sikap seperti itu, orang tua kerap mencoba menenangkannya. Namun, tidak jarang si kecil melakukan perlawanan saat ada upaya penenangan. Bahkan, mereka pun tidak jarang memperlihatkan perlawanannya dengan tindakan kekerasan.
Hal ini dilakukan karena si kecil memiliki keinginan terhadap sesuatu. Mereka memperlihatkan sikap tantrum tersebut sebagai upaya agar orang-orang di sekitarnya memenuhi permintaan tersebut. Meski, saat dipenuhi, tidak menjamin si kecil akan lebih tenang.
Tantrum Temper adalah Bentuk Proses Pendewasaan pada Anak
Seperti telah dijelaskan, tantrum merupakan fenomena yang sering muncul pada anak. Hanya saja, kemunculan ledakan emosi tersebut akan mengalami penurunan intensitas seiring dengan pertumbuhan usia si kecil.
Oleh karena itu, para praktisi pun menyebutkan kalau tantrum merupakan fenomena yang normal bagi seorang anak. Para orang tua tidak perlu khawatir saat anak mengalami fase ini. Bahkan, fenomena ini bisa dijadikan sebagai sarana mengukur tingkat perkembangan karakter pada buah hati.
Tantrum Temper pada Wanita
Buat para bunda, juga harus waspada. Tantrum juga tidak jarang muncul pada wanita. Indikasinya pun tidak jauh berbeda ketika terjadi tantrum pada anak. Disertai dengan meledaknya emosi serta jeritan-jeritan yang tidak jelas.
Faktor yang menyebabkan kemunculan tantrum pada wanita pun tidak jauh berbeda dengan anak kecil. Mereka menginginkan sesuatu. Problemnya, saat permintaan tersebut terus-menerus dipenuhi, intensitas tantrum bakal semakin meningkat.