Mengetahui Ciri-Ciri dan Gejala Air Ketuban Pecah Pada Ibu Hamil
Air ketuban adalah air yang keluar dari vagina dan merupakan tanda-tanda akan melahirkan mulai terlihat. Sayangnya, ada banyak jenis cairan yang dapat keluar dari vagina ibu hamil, sehingga ibu hamil kerap bingung.
Apabila air ketuban pecah, namun ibu hamil tidak segera memeriksakannya akibatnya akan fatal. Bayi di dalam kandungan akan kekurangan cairan dan lemas dalam kandungan. Dan jika bayi dalam kandungan kekeruangan cairan dapat berakibat kematian. Dan salah satu cara apabila bayi dalam kandungan kekurangan cairan ialah dengan operasi Caesar.
Ibu hamil sebaiknya tahu mana cairan ketuban atau cairan lainnya. Berikut ini ciri-ciri air ketuban yang patut diketahui:
1. Bening.
Cairan ketuban yang dikeluarkan berwarna bening dan terkadang disertai flek berwarna putih atau sedikit bercak darah.
2. Encer
Cairan ketuban memiliki sifat encer dan tidak lengket.
3. Bau
Cairan ketuban memiliki bau yang agak harum, namun sebagian ibu hamil memiliki air ketuban yang baunya amis.
4. Kertas lakmus
Apabila ibu hamil belum sepenuhnya percaya cairan yang keluar adalah cairan ketuban, dapat menggunakan pembuktian sederhana dengan kertas lakmus. Kertas lakmus dapat dibeli di toko kimia atau toko kesehatan. Apabila kertas berubah warna maka cairan tersebut benar adalah air ketuban.
Gejala Ketika Air Ketuban Pecah
Selain ciri-ciri diatas, ibu hamil sebenarnya dapat merasakan gejala atau ciri-ciri air ketuban pecah yang ada di dalam perutnya. Tanda-tanda yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Ada cairan yang merembes keluar dari vagina
Cairan yang keluar dari vagina ibu hamil tidak bias ditahan oleh ibu hamil. Rasa itu seperti ketika wanita menstruasi, dimana darah yang keluar tidak bias ditahan oleh ibu wanita. Cairan ketuban yang keluar bias banyak bias sedikit.
2. Ada yang pecah
Ibu hamil akan merasakan ada sesuatu yang pecah di dalam perutnya. Sesuatu yang pecah itu seperti gelembung dan meletus. Terkadang, suara letusan itu membuat ibu hamil menjadi gugup.
3. Cairan terasa hangat
Ketika air ketuban pecah, aka nada cairan yang meresmbes keluar dan terasa hangat. Meski terasa hangat seperti air seni, ibu hamil sebaiknya memperhatikan lagi ciri dari kedua cairan tersebut.
4. Tertekan
Ibu hamil yang telah mengeluarkan cairan ketuban, juga akan merasakan adanya tekanan di perut bagian bawah. Setelah terjadinya tekanan, ibu hamil akan merasakan adanya kontraksi secara terus menerus.
5. Sakit ketika kontraksi
Kontraksi pada perut ibu hamil akan merasakan sakit yang luar biasa. Seperti perut terasa panas, punggung pegal dan masih banyak lainnya.
Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil ketika air ketuban pecah ialah cepat menghubungi klinik kesehatan, bidan ataupun rumah sakit. Dan usahakan tidak panic ataupun gugup ketika merasakan adanya kontraksi yang menunjukkan kelahiran bayi yang semakin dekat.