Perbedaan & Pengaruh Pola Asuh Ayah dan Ibu Terhadap Kecerdasan Anak

Pola-Asuh-Anak-yang-BaikBeberapa sifat lelaki dan perempuan yang berbeda, memang menghasilkan perbedaan sifat dalam menjalin kedekatan kepada anak, seperti perbedaan dalam cara mengasuh anak contohnya. Pola asuh ternyata berperan terhadap pengembangan multiple intelligence anak, khususnya pada kecerdasan interpersonal mereka. Meskipun pola asuh yang dilakukan oleh ibu dan ayah memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki manfaat besar terhadap kecerdasan interpersonal anak.

Pola asuh yang dilakukan oleh seorang ibu biasanya terlibat langsung dalam memenuhi kebutuhan anak, baik kebutuhan secara fisik maupun kebutuhan secara emosional. Seorang ibu tidak hanya menyuapi dan memandikan sang anak, tetapi mereka juga mengekspresikan kasih sayangnya secara verbal. Hal ini cukup memenuhi kebutuhan emosional anak karena mereka menjadi merasa dilindungi dan disayangi. Sedangkan bentuk pola asuh ayah biasanya tidak akan se-verbal cara pengasuhan yang dilakukan sang Ibu dalam mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata, para ayah lebih disiplin dalam memberikan batasan kepada anak-anaknya.

Lalu apa hubungan antara pola asuh ayah dan ibu dalam pengaruhnya terhadap kecerdasan anak? Dalam sebuah penelitian, hubungan kuat antara anak dengan Ibu mampu membantu anaknya tumbuh menjadi lebih percaya diri di sekolah. Anak yang mendapatkan pengasuhan yang baik dan dekat dengan Ibu nya akan memiliki inisiatif yang lebih baik dan tidak membutuhkan terlalu banyak bimbingan dari pengajarnya. Mereka juga akan bisa beradaptasi lebih baik dengan perubahan dan memiliki kemampuan sosial lebih baik seperti lebih mengerti terhadap emosi orang lain.

Kedekatan antara anak dan ayah juga memiliki peranan penting dalam perkembangan kecerdasan interpersonalnya. Cara seorang ayah mengomunikasikan perasaannya kepada sang anak lebih banyak melalui perbuatan dibanding perkataan, hal ini akan mendorong kemampuan interpersonal anak dengan cara melatih mereka memahami perasaan sang ayah. Penerapan disiplin yang biasanya diajarkan sang ayah juga akan membantu mereka untuk lebih sukses secara akademis. Meskipun perbedaan pola pengasuhan antara ayah dan ibu tak perlu dikhawatirkan, namun cara pengasuhan antara keduanya harus diseimbangkan, komunikasi antara ayah dan ibu perlu dilakukan untuk mencapai tujuan keseimbangan tersebut. Namun tentu saja, kedekatan dengan si kecil juga perlu dijaga dengan baik.

Sang ayah, lebih banyak ‘main fisik’

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pola asuh dari seorang ayah lebih banyak ‘main fisik’, dibanding verbal. Main fisik di sini bukan berarti ‘suka main pukul’, tetapi cara melakukan pendekatan sang ayah terhadap anak lebih banyak dilakukan dengan cara mengajak anak bermain. Seperti bermain bola, mobil-mobilan, kuda-kudaan, dan aktivitas fisik lainnya.

Ayah, ternyata lebih cerewet

Tidak hanya perempuan yang dikenal cerewet, dalam situasi tertentu si ayah malah lebih cerewet dibanding sang ibu. Misalnya, ketika anak rewel, ayah akan lebih banyak membujuk mereka dengan kata-kata untuk menenangkannya, sedangkan sang ibu akan refleks memberikan sentuhan dan mengelus-elus sang anak dengan penuh kasih sayang.

Ayah, pengajar pengendalian diri yang hebat

Ketika bermain bersama dengan ayah, secara tidak langsung sang ayah sudah membimbing anak untuk bisa mengatur emosi dan berani menerima kekalahan. Tetapi pada umumnya, sang ayah akan lebih suka sengaja mengalah agar anaknya senang karena menang saat bermain bersama.