SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) Pada Bayi
Banyak orang tua mungkin tidak sadar telah menempatkan bayi mereka pada peningkatan risiko kematian dengan menempatkan mereka untuk tidur dengan cara yang membuat sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak dan bentuk lain dari kematian terkait tidur.
Para peneliti di Pennsylvania State College of Medicine mempelajari rekaman kamera video lebih dari 160 bayi, yang direkam saat mereka tidur. Penelitian ini awalnya ditujukan untuk menentukan pengaturan tidur yang disukai seorang ibu baru. Tapi salah satu peneliti, Dr. Ian Paul, memberikan informasi bahwa ia melihat dalam banyak kasus, bayi ditidurkan dengan cara yang tidak aman, contohnya seperti yang ditempatkan pada sisi mereka atau dimasukkan ke dalam boks penuh barang yang berpotensi berbahaya.
Menurut penelitian, meskipun orang tua ini sadar bahwa mereka sedang direkam dalam percobaan, lebih dari sembilan dari 10 bayi yang diteliti ditempatkan dalam lingkungan tidur dengan barang-barang yang memiliki potensi bahaya yang bisa menyebabkan risiko mati lemas, diantaranya bantal, bantalan bumper, selimut longgar, dan boneka binatang.
Para peneliti juga menemukan bahwa orang tua biasanya menempatkan bayi di sisi atau perut mereka. Praktek-praktek ini juga sebenarnya menempatkan bayi pada risiko mati lemas atau cedera.
Studi ini juga menemukan bahwa ketika bayi dipindahkan ke lingkungan tidur yang berbeda di tengah malam, bayi cenderung berakhir dengan kondisi yang lebih aman.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, sekitar 3.500 bayi di Amerika Serikat meninggal karena SIDS setiap tahun. Untuk membantu mengatasi masalah ini, National Institutes of Health meluncurkan kampanye tidur aman, yang dirancang untuk mendidik orang tua tentang tindakan mereka yang dapat menurunkan kemungkinan kematian anak ketika tidur.
“Saya selalu berbicara dengan orang tua baru tentang menempatkan bayi mereka untuk tidur telentang di tempat tidur yang bebas dari selimut, mainan, bumper, atau bantal,” kata Dr. Richard Besser, seorang dokter anak.