Stop Kekerasan pada Anak!
Selain pelecehan seksual, kekerasan adalah hal yang menjadi issue yang bak bola salju yang terjadi pada anak. Sudah sering pasti kita saksikan pemberitaan tentang kekerasan yang menimpa anak-anak, baik itu di dunia pendidikan, lingkungan rumah atau di dalam keluarganya itu sendiri. Yang diberitakan di televisi adalah sebagian dari apa yang terjadi, banyak di luar sana kejadian kekerasan pada anak yang tidak terendus oleh media dan masyarakat umum.
Pada dasarnya yang terjadi sekarang adalah dampak dari degradasi moral yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh di luar sana, misalnya saja televisi yang secara tidak langsung mempengaruhi sikap kita terhadap anak. Kita seolah dihipnotis oleh ‘media’ tanpa kita sadari.
Posisi anak-anak sungguh tidak tau apa=apa. Anak tetaplah anak yang begitu polos dan tidak mengerti secara benar apa yang terjadi di luar sana. Kekerasan yang dia dapat hanya mampu dia terima, dia simpan sendiri dan akhirnya bagai bola salju yang tersimpan dalam hati dan suatu saat menyebabkan trauma yang mempengaruhi hidupnya.
Pertengkaran Orang Tua = Kekerasan Psikis pada Anak
Ketika orang tua bertengkar hebat dan disaksikan oleh anak-anak, itu termasuk tindakan kekerasan pada anak. Ingat, kekerasan tak melulu soal fisik, namun juga kekerasan psikis, dan pertengkaran orang tua termasuk kekerasan psikis pada anak.
Orang tua yang bertengkar kala itu pasti mementingkan egonya, anak-anak yang melihat orang tua yang mereka kenal seolah berubah drastis dan dipenuhi emosi, beda dengan yang anak kenal sehari-hari.
Anak-anak akan takut, traumatik dan menjadi sangat ketakutan ketika melihat orang tuanya bertengkar. Tak heran mental mereka pasti agak terganggu dan menjadi rasa traumatik tersendiri.
Tak heran, jika anak korban divorce atau broken home, lebih mudah terjebak dan salah pergaulan. Anak-anak mencari kenyamanan dan perhatian di luar keluarga mereka, dan hasilnya? ya, bisa jadi anak tersebut tumbuh menjadi pribadi yang keras kepala dan susah diatur.
Selain pertengkaran orang tua, bentuk bentakan pada anak yang berlebihan, olokan, atau omongan-omongan negatif pada anak juga termauk kekerasan psikis pada anak. Maka sewajarnya, Anda harus mengatur dan membiasakan diri untuk berkata yang baik-baik kepada anak.
Penelantaran Anak Termasuk Kekerasan
Bentuk kekerasan pada anak salah satunya lagi adalah penelantaran. Secara tidak disadari oleh orang tua, baik ayah atau ibu, yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas mereka juga melakukan tindakan kekerasan pada anak.
Anak-anak yang tidak diberi makan, tidak diberi susu, dibiarkan mengenakan pakaian seadanya juga merupakan tindakan penelantaran dan kekerasan pada anak. Yang seperti ini, biasanya orang tua menyewa pengasuh anak, tapi sebagai orang tua alangkah lebih baik jika Anda juga terlibat dalam pola pengasuhan anak hingga umur mereka mencukupi.
Kekerasan Fisik
Bentuk kekerasan yang biasa terjadi adalah kekerasan fisik. Kekerasan fisik yang terjadi berakibat dari emosi yang tidak terkendali. Mungkin orang tua menganggap tindakan seperti menjewer, memukul atau menampar adalah tindakan tegas yang memberikan efek jera pada anak agar tidak mengulangi perbuatan yang dianggap tidak baik. Namun, jika cara halus bisa, kenapa harus dilakukan dengan kekerasan, betul tidak?
Dampak yang Terjadi
Ketika dari kecil anak sudah dibiasakan dengan tindakan kekerasan-kekerasan yang sduah disebutkan di atas, tentu berakibat pada perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri. Selain dampak traumatis, ada beberapa dampak lainnya, seperti yang sudah disebutkan pada point di bawah ini:
- Anak-anak akan mudah cemas dan depresi
- Anak-anak tumbuh rasa ketidakpercayaan yang tinggi, dia juga sulit untuk percaya kepada orang lain dan merasa dirinya selalu tidak aman.
- Berdasarkan sebuah penelitian Dante Cicchetti, ahli psikopatologi dari University of Minessota (AS) menyebutkan bahwa, lebih dari 80% bayi yang ditelantarkan menunjukkan perilaku kelekatan yang tidak jelas.
- Pada usia-usia tertentu, anak masih saja akan mencari perhatian orang tua, tumbu dengan sifat yang manja dan ingin diperhatikan.
- Anak tumbuh menjadi pribadi yang berwatak keras, watak inilah yang dibawa ke pergaulannya sehari-hari. Anak akan tumbuh dengan rasa emosi yang tinggi dan bisa jadi melakukan tindakan kekerasan pada lingkungannya,
Itulah beberapa hal yang kami bahas tentang kekerasan pada anak. Masihkah Anda mau melakukannya? Yuk, kurangi kekerasan pada anak ya 🙂