Sudah Tepatkah Mewujudkan Setiap Permintaan Anak?
Firstly Sebagai orangtua, sulit rasanya menolak setiap permintaan yang anak ajukan? Pengen inilah, pengen itulah, mulai dari hal kecil sampai hal yang besar. Namun, apakah sikap orangtua yang selalu memenuhi dan mewujudkan setiap permintaan anak merupakan hal yang tepat?
Secondly Menurut beberapa penelitian, tindakan memenuhi semua keinginan sang anak malah hanya akan menjadi boomerang di masa mendatang. Semua permintaan anak tanpa ada reaksi penolakan justru akan membahayakan mereka dari sisi psikologis. Agar hal tersebut tidak menjadi boomerang, perhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum Anda memutuskan untuk memenuhi semua keinginan sang buah hati.
Merusak fitrah dan naluri anak
Thirdly Pola asuh dengan tindakan selalu memenuhi kebutuhan sang anak akan merusak fitrah dan naluri mereka, selain itu polas asuh demikian juga mengakibatkan lenyapnya keistiqomahan, membasmi kewibawaan serta selangkah demi selangkah akan menghilangkan keberaniannya. Oleh sebab itu, anak yang tumbuh dengan pola asuh selalu dipenuhi setiap keinginannya akan terbiasa hidup seperti demikian, royal, bersuka ria, egois dan hanya mementingkan diri sendiri.
Orangtua harus bersikap bijaksana
Above all Sebaiknya, orangtua perlu bersikap bijaksana dalam memilih mana permintaan yang ditabukan dan mana yang sebenarnya baik untuk diberikan ditinjau dari kepentingan perkembangan anak. Tidak semua keinginan anak perlu diwujudkan karena belum tentu keinginannya sesuai dengan kondisi anak, usia, serta faktor lainnya.
Berikan anak pengalaman penolakan
After that Tidak semua keinginan anak perlu diwujudkan, mereka perlu mengetahui dan memahami bahwa tidak semua keinginan mereka bisa dipenuhi oleh oranglain maupun dirinya sendiri. Jangan sampai muncul anggapan bahwa semua keinginan mereka harus dipenuhi agar anak-anak tidak kecewa. Padahal, di usia mereka yang masih kecil, mereka perlu memiliki pengalaman bahwa tidak semua keinginannya bisa dipenuhi. Meskipun demikian, saat memberikan penolakan jangan lupa untuk memberikan alasan yang masuk akal di mata anak-anak.
Buat aturan yang tegas
Similarly Sebaiknya orangtua membuat aturan sejak awal agar anak bisa berlatih bersabar dan menahan hawa nafsunya sejak dini. Misalnya ketika anak ingin makan kue, padahal dia sudah terlalu banyak makan makanan yang manis, Anda bisa berkata “Ok, kamu boleh makan satu kue lagi, sisanya simpan untuk besok ya!”. Perhatikan dengan kalimat selanjutnya, “Ok, kamu boleh makan kue”, kalimat ini malah akan membuka kesempatan bagi anak untuk merajuk makan kue lagi bahkan mungkin bisa sampai merengek sambil menangis.
However Jika anak menginginkan sesuatu yang Anda sendiri pun masih merasa ragu untuk memberikannya, maka Anda boleh menambahkan aturan tambahan yang bisa ditolerir. Misalnya saat si kecil ingin menonton acara TV favoritnya, Anda bisa memberikan aturan tambahan seperti boleh menonton setelah tidur siang atau membereskan mainannya yang berserakan. Dengan membuat kesepakatan seperti ini, Anda menjadi yakin untuk mengizinkan mereka menonton televisi.
Tetapkan sistem reward
Above all Banyak ahli yang mengatakan bahwa anak-anak menjadi manja karena orangtuanya selalu memberikan apa yang mereka kehendaki tanpa menuntut kepada anak. Jika anak-anak menginginkan mainan baru, Anda harus menetapkan sistem reward, hanya ketika mereka berperilaku baik atau mendpatkan nilai baik di sekolah, baru kemudian mereka bisa mendapatkan mainan baru yang diinginkannya.
Segera berikan hak anak
In other words Saat kewajiban mereka sudah dilaksanakan dengan baik, maka segera berikan haknya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang melakukan tanggungjawabnya akan dapat menghadapi rasa depresi di kemudian hari, bahkan balita pun bisa diajarkan rasa tanggung jawab seperti dengan membereskan mainan yang telah digunakannya. Setelah mereka selesai menjalankan tanggung jawabnya, Anda bisa memberikan kesempatan pada mereka untuk bermain atau melakukan apa yang diinginkannya.
Berikan pengertian, saat menolak keinginan anak
After that Jika Anda menolak permintaan anak, sebisa mungkin beri mereka pengertian dan penjelasan mengapa Anda tidak mengabulkan permintaannya. Hal ini agar anak dapat belajar untuk tidak mementingkan kepentingan sendiri, belajar menunda keinginan, mengontrol diri dan belajar cermat dalam membeli sesuatu. Jika anak menunjukkan reaksi negatif, bersikaplah tenang dan sabar.
Tidak membentak, mengancam bahkan memukul
Similarly Saat Anda menolak permintaan mereka, hindari tindakan membentak, mengancam bahkan memukul karena hal ini akan menjadi model bagi anak untuk berperilaku agresif di kemudian hari. Tetaplah membujuk mereka dengan lembut dan penuh kasih sayang misalnya dengan mengalihkan perhatian mereka pada hal-hal lain tanpa harus mengumbar janji atau harapan kosong.
Konsisten pada aturan
However Satu adalah satu, tida boleh lebih. Banyak orangtua yang sering merasa bimbang ketika harus menetapkan aturan pada si kecil. Ketika dalam kondisi bimbang, yang harus Anda lakukan adalah membayangkan akibat yang akan terjadi apabila aturan tersebut tidak dilakasanakan, mereka menjadi tidak memahami alasan mengapa Anda membuat aturan.
After that Saat menerapkan aturan pada anak, usahakan kedua orangtua dan anggota keluarga lainnya kompak dalam menjalankannya. Misalnya jika Anda ingin melarang anak memakan permen (karena takut bahaya kandungan zat kimia di dalamnya), maka kapanpun, dimanapun dan pada siapapun anak meminta, maka anak tetap tidak diijinkan untuk memakan permen. Jangan sampai permintaan anak ditolak oleh orangtua tetapi dikabulkan oleh orang lain yang terlibat dekat dengannya seperti nenek, kakek atau pengasuh.
Perhatikan saat anak meminta
However Bila anak meminta dengan cara yang tidak baik seperti sambil merengek, menangis histeris dan cara negatif lainnya maka sekalipun yang diminta anak adalah sesuatu yang dibutuhkannya dan orangtua mampu membelikannya, maka tundalah sejenak pemenuhannya sampai anak menunjukkan sikap atau tingkah laku yang baik dalam meminta.
Therefore Bila anak meminta dengan cara yang baik dan tidak merengek, berilah pujian dengan usapan lembut untuk memperkuat perilakunya yang baik saat itu. Selanjutnya, Anda bisa saja mengabulkan permintaan anak sepanjang yang diminta anak adalah sesuatu yang penting.
Kuatkan hati saat anak bertindak negatif
After that Jika anak kerap menangis keras dan mengamuk saat meminta sesuatu, kuatkan hati dan jangan menyerah pada tangisannya. Sekali Anda memenuhi keinginannya karena ia sambil menangis, maka dia akan tahu cara untuk mendapatkan setiap keinginannya. Meskipun Anda tidak tega, tetapi tindakan tersebut demi kebaikan anak di masa mendatang.
Bersikap tegas saat tidak mampu mengabulkan
Above all Bila apa yang diminta anak memang tidak penting, melanggar aturan atau keadaan orang tua saat itu tidak/belum mampu untuk memenuhinya, bersikap tegaslah untuk tidak mengabulkan permintaan anak, sekalipun mereka membujuk Anda dengan bersikap manis atau kebalikannya dengan bersikap negatif.
Lakukan ini jika anak kerap menangis saat menginginkan sesuatu!
In conclusion Apakah anak sering menangis keras dan mengamuk ketika meminta sesuatu? Jika demikian, maka Anda harus mengapresiasi keinginan anak terlebih dahulu, karena jika belum apa-apa Anda sudah mengatakan tidak, malah akan membuat anak kecewa dan sedih. Bentuk apresiasi dengan mengatakan boleh, tetapi kemudian berikan alasan dan penjelasan sederhana yang mudah dimengerti agar dia memahami apa maksud Anda menetapkan peraturan tersebut.