Tindakan Preventif untuk Perlindungan Anak terhadap Pelecehan Seksual

anak3Kabar pelecehan seksual terhadap anak-anak masih saja marak di pemberitaan televisi kita. Tentu sebagai orang tua kita selayaknya was-was akan kejahatan seksual yang mengincar di sekitar lingkungan pergaulan anak. Siapa sih yang tidak takut dengan berita-berita seram yang marak kini? Entah tindakan sodomi, pemerkosaan atau semacam pelecehan seksual. Masa depan anak bisa saja rusak dengan rasa trauma yang menderanya sewaktu kecil.

Mungkin Anda tercengang ketika mendapati fakta bahwa pelaku kejahatan yang menimpa korban pelecehan seksual yang terjadi adalah mereka yang justru sehari-hari berada di sekitar anak kita, bsia dari lingkungan pendidikan (sekolah) dan pergaulan kita.

Orang tua memang tidak mungkin selama 24 jam terus saja mendampingi anak-anak, pasalnya kita pasti punya aktivitas lainnya. Untuk menitipkan ke orang lain, tentu permasalahan kita kembali pada rasa kurang percayanya dengan orang-orang di sekitar lingkungan anak kita akan kemungkinan kejahatan yang akan terjadi.

Beberapa tips-tips kami himpun dari para pendapat orang tua untuk mencegah terjadinya tindakan pelecehan seksual terhadap anak, terutama untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun.

Intens Berkomunikasi

Intens berkomunikasi adalah kunci utama dalam hal ini. Coba sepulang sekolah, tanyakan kepada anak Anda apa yang terjadi hari ini, apa yang membuat anak tidak senang hari ini, apa yang membuatnya bahagia, bagaimana pelajarannya atau kenapa guru marah-marah, Hal seperti itu tentu bisa Anda korek dari anak Anda dengan mudah. Anda tidak perlu susah-susah membahasakan hal ini kepada anak-anak, karena ini juga merupakan dialog yang biasa ditanyakan sehari-hari

Bentuk Forum Komunikasi Orang Tua

Di sekolah anak Anda pastilah ada forum komunikasi yang dibentuk oleh orang tua atau wali murid. Di forum inilah Anda bisa berdialog dengan pra orang tua dari murid-murid lain di sekolah anak Anda. Banyak informasi yang bisa Anda gali dari forum ini, misalnya tentang kurikulum sekolah atau bahkan hal-hal lain tentang pergaulan anak di sekolah. Tidak rugi kan?

Pandai-Pandai dalam Memilih

Maksud memilih di sini adalah memilih orang-orang yang akan berada di sekitar lingkungan pergaulan anak Anda. Bisa saja orang tersebut adalah guru privat, asisten rumah tangga, supir, guru-guru di sekolah. Nah, car tau track records orang tersebut, apakah ada kejahatan atau hukum yang pernah menjerat mereka? Jika iya, Anda perlu berpikir dua kali lho.

Beri Pengetahuan terhadap Anak Anda

Sejak kecil, Anda wajib memberi tahu hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, baik dalam berhubungan sosial dengan lawan jenis, orang yang lebih tua atau di lingkungan rumahnya sendiri. Ini semacam pemberian pendidikan moral kepada anak Anda. Jangan mengharapkan hal yang seperti ini dari sekolah anak Anda, karena pada dasarnya hal ini justru akan terasa lebih baik jika diberikan oleh orang tua secara langsung.

Pendidikan Agama yang Kuat

Pendidikan agama yang kuat bisa menjadi benteng anak Anda dalam pergaulan di lingkungannya. Benteng di sini adalah pengetahuan menyangkut dosa dan pahala. Jika anak sudah terbiasa dengan pengetahuan semacam ini, tentu anak akan tau mana hal-hal yang harus dilakukan karena berpahala dan tindakan apa saja yang tidak boleh dilakukan karena dosa.

Tindakan preventif di atas memang penting untuk menghindari kemungkinan anak-anak dalam menghadapi lingkungan yang semakin keras. Anda selayaknya terus mengontrol anak Anda di lingkungannya. Mudah-mudahan kita semua terhindari dari tindakan jahat dari orang yang tidak bertanggung jawab.