Tips Mendidik Anak Agar Kreatif dan Cerdas

anak kreatif, agar anak cerdas, cara supaya pintar, cara agar pintar, cara menjadi pintar, cara membuat anak cerdas, cara membuat anak pintar, cara mendidik anak balita, makanan ibu menyusui agar bayi cerdas, cara mendidik anak yang baik, cara mendidik anak yg baik, cara membuat anak, cara membuat anak jenius, cara mendidik anak usia 2 tahun, cara mendidik anak usia 3 tahun, anak cerdas, cara mendidik anak, anak pintar, mendidik anak, cara membuat bayiMendidik anak bukanlah perkara mudah, orangtua yang tidak siap dan sabar dalam mendidik anak tak jarang malah tergelincir ke dalam perilaku yang membahayakan sang anak itu sendiri. Pada hakikatnya, mendidik anak bukanlah hanya sekedar memerintah untuk berbuat ini dan itu, tapi lebih dari itu orangtua juga belajar memahami, mengerti dan berusaha menjadi panutan terbaik bagi anak-anaknya.

Untuk memiliki anak yang kreatif dan cerdas seperti yang diharapkan, banyak yang perlu dilakukan. Kita bisa memulainya dari hal yang sederhana seperti yang dirangkum dalam tips mendidik agar anak kreatif dan cerdas berikut ini:

Hindari banyak mendikte dan melarang

Perkembangan seorang anak yang terlalu banyak didikte dan dilarang oleh orangtuanya cenderung lemah dalam hal kreativitasnya. Padahal, kreativitas sangatlah penting bagi masa depan anak di masa mendatang.Banyak didikte dan dilarang bisa menjadikan sang anak lebih tertutup dan susah bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.

Sebagai orangtua, kita harus lebih banyak membimbing saat anak-anak melakukan hal-hal yang baru dan nasihatilah mereka dengan bijak. Apabila anak melakukan kesalahan, beritahu mereka sebab dan akibat dari perbuatan yang dilakukannya tersebut, bukannya memarahi. Beri kesempatan mereka untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Membatasi ide dan opini

Sikap ini sangat mengganggu perkembangan motoriknya dalam mengembangkan ide dan imajinasinya. Seorang anak yang hanya dibiasakan mendengar tanpa didengar bagaimana ide dan pendapatnya terhadap sesuatu hal hanya akan membatasi sisi kreativitasnya. Anak-anak tidak memiliki kapasitas yang besar dalam memahami sesuatu, biarkan mereka mencoba dan belajar dari apa yang telah dilakukannya. Hal ini juga baik bagi orangtua untuk mengukur sebarapa jauh kesabaran yang dimiliki dalam mendidik anak-anak.

Tidak mengejek dan mencela hasil karyanya

Anak-anak adalah seorang pribadi yang membutuhkan waktu belajar cukup panjang. Apa yang mereka lakukan tentu saja tidak akan sebaik yang orang dewasa lakukan. Misalnya, saat anak-anak mewarnai gambar, awalnya mereka mungkin hanya akan mewarnai gambar tersebut satu garis warna saja. Meskipun demikian, ini adalah tahap awal dan bagi mereka ini adalah sesuatu hal yang besar dan menakjubkan. Kita tidak perlu mencelanya, namun pujilah usahanya dan berikan dorongan untuk melakukan yang lebih baik lagi untuk menyempurnakan pekerjaannya.

Menakut-nakuti

Sebagian orangtua ada yang berusaha menakut-nakuti anaknya hanya agar mereka melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan orangtuanya. Misalnya, Ibu/Ayah menakut-nakuti anak dengan ruangan gelap agar mereka bisa diam saat menangis. Ini bukanlah cara yang tepat, karena kejadian ini akan terus terekam di dalam alam bawah sadarnya dan mereka akan merasa selalu ketakutan saat gelap.

Membenci anak

Meskipun anak-anak sering melakukan kesalahan dan membuat kita kesal dan jengkel, namun berusahalah untuk selalu menjadi orangtua yang sabar, jangan sampai kita mendidik anak dilandasi dengan kebencian. Dalam mendidik anak, kita harus bisa mengontrol emosi demi kebaikan buah hati kita di masa mendatang. Anak-anak masih sensitive, jika kita terlalu keras apalagi sampai membenci kehadiran mereka, khawatirnya hal ini menjadi luka yang terbawa hingga dewasa. Nasihatilah mereka dengan cinta, dan bila marah maka marahlah dengan cinta.