Tips Menghadapi Anak Bossy

anak suka memerintah, anak tukang ngotot, cara mengatasi anak bossy, membuat anak percaya diri, perilaku anak bossy, sifat bossy pada anak, tips menghadapi anak bossySaya mau beli mainan! Saya mau iPad !! Saya tidak mau makan itu !!!

Jika kalimat ini terdengar akrab …, maka Anda sedang berhadapan dengan anak yang suka memerintah, menuntut dan memaksa, alias BOSSY.

Jika Anda bertanya-tanya apakah bossy adalah fase normal dalam pertumbuhan anak-anak, maka Anda benar. Pada tiga atau empat tahun usianya, anak mulai menguji lingkungan mereka. Mereka mulai memerlukan lebih banyak kebebasan dan mulai membuat pikiran tentang apa yang mereka suka dan tidak suka. Mereka akan mencoba untuk mengontrol hal-hal dan orang-orang di sekitar mereka untuk melihat apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.

Ternyata ada cara sederhana untuk mengubah perilaku anak yang bossy dan agresif menjadi sesuatu yang positif.

Jika Anak Berperilaku Hitler

Menendang, melemparkan barang, menunjuk, menyanggah, ngotot adalah tanda-tanda klasik bahwa anak suka memerintah, dan berperilaku seperti Hitler.

Ketika usia anak masih 3 tahun maka akan lucu bila dia melakukan hal-hal diatas, namun bila usianya semakin besar tetapi perilakunya masih demikian maka itu bukan sesuatu yang pantas dibanggakan. Jika dibiarkan, maka memungkinkan dia menjadi lebih tidak terkendali, egosentris dan menuntut. Berperilaku sama keras tidak akan membantu Anda menggagalkan keegoisannya.
Perlakukan anak bossy dengan ketegasan dan ketenangan. Dorong anak Anda dengan memberikan penghargaan dan pengakuan untuk perilaku yang baik, sementara tidak menunjukkan reaksi apapun terhadap amukan dan perilaku bossy.

Jika anak Anda bertindak suka memerintah ketika berhadapan dengan Anda, teman atau orang dewasa lainnya, usahakan untuk tidak bereaksi dengan cara apapun. Jangan tertawa atau mengolok-olok dirinya. Dan juga tidak memarahi atau menceramahinya. Tetap tenang dan katakan padanya untuk mengulang permintaannya dalam cara yang sopan.

Memulai Persahabatan

Bila anak semakin besar, dia akan menemukan bahwa menjadi bossy tidak membantunya dalam mendapatkan teman dan mempengaruhi orang dan malah mengakibatkan orang mengabaikannya atau bahkan menghindarinya sama sekali.

Selain itu perilaku suka memerintah bisa berkembang menjadi bullying. Perilaku diktator anak yang suka memerintah menyebabkan mereka tidak mampu mengembangkan persahabatan tahan lama. Hal ini dapat membuat mereka merasa kesepian dan disalahpahami. Nasehati anak untuk membentuk perilakunya, dengan menyatakan, “Kamu tidak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan dengan hanya berteriak dan menuntut …, mungkin jika kamu meminta teman-teman dengan cara yang baik maka mereka akan mendengarkanmu.”

Mengubah Perilaku Anak dari Bossy ke Tegas

Sebetulnya sedikit sifat bossy baik untuk membuat anak Anda lebih tegas dan percaya diri. Bossy sering merupakan refleksi dari kepribadian berkemauan keras. Kemauan yang kuat dapat menjadi aset jika diasah dengan benar. Jika Anda mengajarkan anak Anda untuk berkomunikasi dengan baik dan mengembangkan pengendalian emosi, sifat bossy-nya bisa diubah menjadi ketegasan dan keterampilan kepemimpinan yang baik.